Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alfred Russel Wallace, Peneliti Flora dan Fauna Inggris di Indonesia

Kompas.com - 21/09/2022, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Alfred pun banyak menghabiskan waktunya membaca buku di perpustakaan Leicester.

Baca juga: Juan Ponce de Leon, Penjelajah Spanyol yang Mengidamkan Air Keabadian

Karier

Suatu hari, Alfred bertemu dengan seorang entomolog (ilmuwan serangga) bernama Henry Bates.

Kala itu, Bates yang baru berusia 19 tahun sudah menerbitkan makalah yang membahas mengenai kumbang dalam jurnal Zoologist tahun 1843.

Sejak pertemuan itu, Alfred dan Bates pun menjadi sahabat dekat dan kerap mengumpulkan berbagai serangga bersama-sama.

Lebih lanjut, pada 1845, Alfred bekerja sebagai seorang insinyur sipil di sebuah perusahaan yang sedang melakukan survei untuk proposal jalan kereta api di Lembah Neath.

Survei lapangan yang dilakukan Alfred pun banyak menghabiskan waktunya di alam terbuka, seperti pedesaan.

Oleh karena itu, gairah Alfred dalam mengumpulkan serangga semakin tinggi.

Baca juga: Percy Fawcett, Penjelajah yang Hilang dalam Ekspedisi ke Amazon

Memulai penelitian

Kesukaan Alfred dalam membaca kisah para naturalis seperti Alexander von Humboldt, Charles Darwin, dan William Henry Edwards, membuat Alfred memutuskan untuk melakukan hal yang sama.

Alfred ingin bepergian ke luar negeri sebagai seorang naturalis.

Pada 1848, Alfred dan sahabatnya, Henry Bates, berangkat ke Brasil menggunakan kapal Mischief.

Tujuan kepergian mereka ke Brasil adalah untuk mengumpulkan spesimen serangga dan berbagai hewan lainnya di Hutan Amazon untuk koleksi pribadi dan menjual duplikatnya ke museum-museum di Inggris.

Selama kurang lebih lima tahun mengitari Brasil, mereka telah mengumpulkan beragam spesimen hewan, membuat catatan penduduk dan bahasa yang mereka temui di sana, serta geografi, flora, dan faunanya.

Pada 12 Juli 1852, Alfred dan Bates kembali ke Inggris.

Nahasnya, setelah 26 hari berlayar, kapal yang ditumpangi Alfred dan Bates terbakar dan menghanguskan semua spesimen yang dia bawa di kapal tersebut.

Pada akhirnya, Alfred dan Bates berhasil berlabuh kembali di Inggris pada 1 Oktober 1852, dengan hanya membawa beberapa catatan kecil yang berhasil diselamatkan dari kobaran api.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com