Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ya'juj dan Ma'juj, Kaum Perusak di Akhir Zaman

Kompas.com - 18/09/2022, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Kaum perusak yang membuat kerusakan di alam semesta menjelang datangnya hari akhir adalah Ya'juj dan Ma'juj.

Dalam Islam, kemunculan Ya'jud dan Ma'jud merupakan salah satu tanda kiamat besar atau kiabat Kubra.

Ya'jud dan Ma'jud disebut muncul setelah Dajjal dan sebelum Nabi Isa.

Lantas, siapakah Ya'jud dan Ma'jud serta bagaimana ciri-cirinya?

Baca juga: Nostradamus, Peramal Hari Kiamat dan Lengsernya Raja Charles III

Siapakah Ya'jud dan Ma'jud?

Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa Ya'jud dan Ma'jud adalah keturunan Nabi Adam, sama seperti manusia pada umumnya.

Ya'jud dan Ma'jud disebutkan dua kali dalam Al Quran, yakni dalam surat Al-Kahfi ayat 94 dan Al-Anbiya ayat 94.

"Mereka berkata, 'Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya'jud dan Ma'jud itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatlah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" (Al-Kahfi ayat 94)

Sedangkan firman Allah dalam Al-Anbiya ayat 96 berbuyi, "Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'jud dan Ma'jud, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi."

Ayat dalam surat Al-Kahfi tersebut mengungkapkan bahwa janji Allah benar-benar nyata bahwa keluarnya Ya'jud dan Ma'jud sebagai tanda kiamat sudah dekat.

Kemunculan Ya'jud dan Ma'jud di muka bumi berperan menciptakan kekacauan dan kerusakan dengan takdir yang telah ditetapkan Allah.

Baca juga: Perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam

Ciri-ciri Ya'jud dan Ma'jud

Meski sama-sama keturunan Nabi Adam, Ya'jud dan Ma'jud berbeda dari manusia kebanyakan.

Ya'jud dan Ma'jud memiliki ciri khas yang di luar nalar, misalnya seperti sifat jahat, serakah, suka menghasut, kejam, dan licik.

Mereka tidak memedulikan keberadaan manusia lainnya, karena yang ada dalam pikirannya hanya ingin menguasai dan merusak segala hal di muka bumi.

Seluruh sumber daya alam, tumbuhan, tanah, dan kekayaan lainnya harus ditaklukkannya.

Oleh karena itu, mereka tidak mengenal ibadah, karena semua waktunya habis untuk mengumpulkan kekayaan.

Dari segi fisik, dalam hadis riwayat Imam Ahmad disebutkan bahwa Ya'jud dan Ma'jud berwajah lebar, matanya sipit, berhidung kecil, ada warna putih di rambut atas, dan wajahnya seperti perisai.

Baca juga: Masa Fatrah, Terputusnya Risalah di Antara Dua Nabi

Asal-usul Ya'jud dan Ma'jud

Keberadaan Ya'jud dan Ma'jud sudah ada sebelum masa Rasulullah dan berhubunga dengan kisah Nabi Isa.

Diceritakan pada masa Nabi Nuh sebelum wafat, semua anaknya dipanggil oleh Nabi Sulaiman.

Namun, ada Ham dan Yafits yang tidak keluar, di mana Yafits memilih untuk berhubungan intim dengan istrinya.

Karena hal itu, Allah menurunkan ganjaran kepada Yafits dan istrinya, yang dikaruniai anak bernama Sannaf.

Ketika sudah besar, Sannaf memiliki keganjilan, tidak tumbuh seperti manusia normal.

Keturunan Sannaf itulah yang suatu saat bernama Ya'jud dan Ma'jud, yang memiliki nafsu makan tidak normal hingga mengakibatkan krisis pangan dan air di sekitarnya.

Ya'jud dan Ma'jud memilih mengisolasi diri di suatu celah gunung, tetapi akan tetap keluar secara bersama-sama ketika merasa haus dan lapar.

Ketika keresahan masyarakat memuncak, Allah mengutus Nabi Zulkarnain untuk menghadapi Ya'jud dan Ma'jud, yang telah menimbulkan kerusakan alam yang meluas.

Nabi Zulkarnain inilah yang mengurung Ya'juj dan Ma'juj.

Baca juga: Kisah Wafatnya Nabi Muhammad pada 8 Juni 632

Di mana Ya'jud dan Ma'jud dikurung?

Nabi Zulkarnain diutus oleh Allah untuk membuat bangunan atau dinding dari tembaga dan besi untuk menutup pintu keluar dan masuk kaum Ya'jud dan Ma'jud.

Ketika tugas tersebut selesai, Nabi Zulkarnain mengajak masyarakat di sekitarnya untuk meninggalkan tempat tersebut dan mencari lokasi yang lebih layak huni.

Allah juga menurunkan wahyu kepada Nabi Zulkarnain bahwa dinding tersebut akan dijaga kekuatannya hingga waktu yang ditentukan Allah terbuka, yakni menjelang hari kiamat kubra.

Ya'jud dan Ma'jud tetap berusaha keras membuka kurungan mereka, termasuk dengan menjilatinya.

Kendati demikian, ketika dinding yang dijilati akan berlubang, Allah akan menutupnya kembali.

Menjelang kiamat, dinding tersebut akan terbuka, hingga masyarakat tidak sadar bahwa Ya'jud dan Ma'jud sudah membaur.

Nantinya, Ya'juj dan Ma'juj akan dibinasakan oleh Allah setelah mendengar do'a yang dipanjatkan oleh Nabi Isa dan orang-orang beriman.

 

Referensi:

  • Saputra, Lilik Agus. (2019). Fitnah Dajjal & Ya'jud-Ma'jud. Yogyakarta: Araska.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com