Sultan Agung menyerang VOC sebanyak dua kali.
Baca juga: Kebijakan Sultan Agung Selama Memerintah Mataram Islam
Serangan pertama Sultan Agung terhadap VOC dilaksanakan tanggal 22 Agustus 1628. Dalam serangan itu, pasukan Mataram dipimpin oleh Tumenggung Bahureksa.
Tumenggung Bahureksa memimpin sekitar 10.000 prajurit Mataram yang langsung menyerang VOC dengan dahysat.
Namun, VOC langsung menembakkan meriam-meriamnya tiada henti yang memporak-porandakan prajurit Mataram.
Pasukan Mataram pun satu per satu mulai gugur.
Dengan demikian, serangan pertama yang dilakukan pasukan Mataram terhadap VOC mengalami kegagalan.
Tidak kurang dari 1.000 prajurit Mataram tewas dalam pertempuran.
Baca juga: Mengapa Sultan Agung Bersikeras untuk Mengusir VOC dari Batavia?
Serangan kedua
Setelah gagal di serangan pertama, Sultan Agung melancarkan serangan kedua yang dipimpin oleh Kiai Adipati Juminah, K.A. Puger, dan K.A. Purabaya pada 1629.
Persiapan prajurit Mataram pada serangan kedua ini terbilang jauh lebih matang dengan kekuatan yang lebih besar. Total ada 14.000 prajurit Mataram dikerahkan untuk menyerang VOC.
Mereka mendirikan lumbung-lumbung padi di daerah Tegal dan Cirebon sebagai perbekalan selama bertempur.
Akan tetapi, rupanya VOC mengetahui hal tersebut sehingga lumbung-lumbung tersebut dibakar oleh VOC.
Akibatnya, pasukan Mataram tidak memiliki persediaan makanan apa pun.
Kesimpulannya, Mataram kembali mengalami kegagalan dalam serangan keduanya terhadap VOC.
Setelah Sultan Agung wafat pada 1645, Mataram pun jatuh ke tangan VOC.
Referensi: