Oleh sebab itu, Gubernur Jenderal Portugis di India, Alfonso de Albuquerque, ingin menaklukkan dan menguasai komoditas rempah-rempah di Malaka.
Alfonso pun mulai melempar serangan ke Malaka pada 15 Agustus 1511.
Sultan Malaka saat itu, yakni Sultan Mahmud Shah, berusaha melawan Alfonso beserta anak buahnya.
Namun, senjata yang dimiliki Portugis jauh lebih modern, yaitu berupa meriam dan pasukannya juga sudah dipersenjatai baju pelindung dari baja.
Baca juga: Arti Penting Keberhasilan VOC Menguasai Malaka dari Portugis
Berkat keunggulan ini, Portugis bisa mengalahkan tentara Malaka dan menaklukkan kota tersebut dalam sekejap.
Kekalahan ini membuat Sultah Mahmud Shah mengungsi ke dalam hutan dan undur diri dari jabatannya. Ia kemudian digantikan oleh putranya, Sultan Ahmad Shah.
Setelah Malaka berhasil ditaklukkan, Alfonso segera mengirim ekspedisi ke Maluku yang dipimin oleh Antonio de Abreu dan Fransisco Serrao pada 1512.
Perjalanan ini menjadi ekspedisi pertama bangsa Eropa yang berhasil menjangkau hingga ke wilayah Maluku, pusat produksi rempah-rempah dunia.
Lebih lanjut, rempah-rempah yang berhasil dikuasai oleh Portugis kemudian dikirim ke Lisabon untuk kemudian diperjualbelikan di Eropa.
Portugis juga memegang kendali penuh rute laut Afrika yang menjembatani Lisabon dengan Maluku, sehingga pengiriman rempah-rempah bisa terus berlangsung.
Sejak saat itu, Lisabon pun perlahan-lahan mulai tumbuh menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang ramai di Eropa.
Referensi: