Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Belanda Tidak Mengakui Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Kompas.com - 10/08/2022, 17:00 WIB
Tri Indriawati

Penulis

KOMPAS.com - Selama puluhan tahun, Belanda tidak mau mengakui bahwa kemerdekaan Indonesia terjadi pada 17 Agustus 1945.

Bangsa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Namun, Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia, sehingga mereka melancarkan agresi militer untuk merebut kembali kekuasaan di Nusantara.

Baca juga: Tokoh Pemuda yang Merobek Bendera Belanda di Surabaya

Apa alasan Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia?

Belanda tidak ingin kehilangan aset di Indonesia

Selama menjajah Indonesia, Belanda telah banyak berinvestasi dan menanam aset, seperti mendirikan pabrik-pabrik, perkebunan, atau tambang.

Oleh karena itu, kemerdekaan Indonesia menjadi ancaman yang dikhawatirkan Belanda karena akan kehilangan aset-aset mereka.

Sebagai sebuah negara merdeka, Indonesia tentu berhak atas segala kekayaan alam dan aset di Nusantara.

Selain itu, pascakemerdekaan, timbul pula gerakan nasionalisasi aset-aset Belanda di Indonesia.

Lantaran tidak ingin menelan kerugian, Belanda pun melancarkan agresi militer untuk kembali menguasai Indonesia.

Agresi militer Belanda I berlangsung 21 Juli 1947-5 Agustus 1947. Sementara itu, agresi militer II dilancarkan Belanda pada 19-20 Desember 1948.

Dalam agresi militer itu, tercatat lebih dari 300.000 rakyat Indonesia dan 6.000 orang Belanda tewas terbunuh.

Baca juga: Apa yang Terjadi di Rengasdengklok?

Belanda merasa masih berhak atas Indonesia

Kekalahan Jepang dari Sekutu menjadi salah satu alasan Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Belanda merasa berhak kembali menguasai Nusantara, lantaran Jepang yang sebelumnya menjajah Indonesia, telah dikalahkan oleh Sekutu.

Saat menyerah kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945, Jepang diminta untuk menjaga status quo atas Indonesia.

Dengan status quo tersebut, Jepang dituntut menjaga agar tidak terjadi perubahan dalam kondisi politik dan pemerintahan Indonesia atau dengan kata lain mencegah kemerdekaan.

Atas alasan itu, Belanda beranggapan, kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 adalah tidak sah.

Pelanggaran HAM

Alasan lain mengapa Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia terjadi pada 17 Agustus 1945 adalah karena mereka bisa dituntut atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Jika mengakui Indonesia telah merdeka pada 17 Agustus 1945, agresi militer yang dilancarkan Belanda dapat dianggap sebagai serangan ilegal, bukan peperangan.

Belanda bisa dianggap melanggar HAM karena menyerang Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan merdeka.

"Belanda tidak mau mengakui. Sebab, dengan mengakui kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, otomatis Belanda mengakui telah melakukan pelanggaran HAM lewat agresi militer," tutur Sejarawan Universitas Sebelas Maret (UNS), Susanto, saat dijumpai Kompas.com, 1 Agustus 2022.

Itulah alasan Belanda memilih mengakui kemerdekaan Indonesia terjadi pada 27 Desember 1949, setelah terjadinya penyerahan kedaulatan di Amsterdam dan Jakarta.

Upacara penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia itu ditandai dengan penandatanganan dokumen oleh Ratu Juliana dan Mohammad Hatta selaku Perdana Menteri republik Indonesia.

Baca juga: Biografi Soekarno: Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia

Selama ini, Belanda hanya mau mengakui bahwa tanggal kemerdekaan Indonesia adalah 27 Desember 1949, bukan 17 Agustus 1945.

Pada 2005, secara de facto, Belanda baru mengakui bahwa Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

Pengakukan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Belanda, Bernard Rudolf Bot, melalui pidato resminya di Gedung Deplu Republik Indonesia.

Ia menyatakan bahwa Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia terjadi pada 17 Agustus 1945.

Belanda juga meminta maaf atas penyiksaan terhadap rakyat Indonesia yang terjadi selama agresi militer.

Akan tetapi, pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia hanya bersifat de facto atau sementara.

Artinya, hingga kini, Belanda belum memberikan pengakuan secara de jure atau bersifat tetap bahwa 17 Agustus 1945 adalah tanggal kemerdekaan Indonesia sebagai negara baru yang sah berdasarkan hukum.

Referensi:

  • Oktorino, N. (2013). Konflik Bersejarah: Runtuhnya Hindia Belanda. Indonesia: PT Elex Media Komputindo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biografi Imam Tirmidzi, Ulama Hadis Penulis Kutubus Sittah

Biografi Imam Tirmidzi, Ulama Hadis Penulis Kutubus Sittah

Stori
Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com