Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perempuan Pemimpin Kesultanan Aceh

Kompas.com - 03/08/2022, 15:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sultanah Zainatuddin

Sultanah Zainatuddin Kamalat Syah berasal dari keluarga Sultan Aceh. Namun tidak diketahui secara pasti ia keturunan sultan yang mana.

Sejarawan Aceh, M Gade Ismail dan Rusdi Sufi mengungkapkan bahwa silsilah Sultanah Zainatuddin terdapat perbedaan.

Ada yang menyebutkan ia adalah anak angkat dari Sultanah Safiatuddin, perempuan pertama yang memimpin Kesultanan Aceh.

Riwayat lain menyebutkan bahwa Sultanah Zainatuddin merupakan adik dari Sultanah Zaqiatuddin.

Di era kepemimpinan Sultanah Zainatuddin dipenuhi dengan intrik internal Kesultanan Aceh.

Hal ini disebabkan oleh kelompok bangsawan Aceh yang tidak menginginkan perempuan sebagai pemimpin.

Baca juga: Sultanah Zainatuddin, Ratu Terakhir Kesultanan Aceh yang Dilengserkan

Salah satu alasannya adalah, menurut kelompok bangsawan, Islam melarang perempuan menjadi pemimpin.

Meski Sultanah Zainatuddin sudah resmi menjadi pemimpin Kesultanan Aceh Darussalam, kelompok bangsawan berusaha mencari celah untuk melengserkannya.

Salah satu caranya adalah dengan meminta fatwa ke Mekkah terkait hukum seorang wanita menjadi pemimpin.

Dalam fatwa tersebut dijelaskan bahwa perempuan haram hukumnya menjadi pemimpin.

Munculnya fatwa tersebut kemudian memicu perdebatan yang akhirnya berimbas pada ruang politik Kesultanan Aceh.

Meski terdapat konflik politik di internal Kesultanan Aceh, Sultanah Zainatuddin tetep melaksanakan kewajibannya sebagai pemimpin kerajaan.

Salah satu contohnya adalah hubungan dagang yang dilakukan Aceh dengan Perancis pada tahun 1695. Aceh juga berdagang dengan Inggris melalui East Indian Comapany (EIC).

Di era kepemimpinan Sultanah Zainatuddin, ia mengeluarkan mata uang emas atau dirham.

Meski berhasil melakukan hubungan dagang yang menguntungkan bagi Kesultanan Aceh, konflik politik di dalam Kesultanan Aceh terus terjadi.

Konflik tersebut berlangsung hingga Sultanah Zainatuddin Kemalat Syah dilengserkan.

Ia dilengserkan dari jabatannya sebagai pemimpin Kesultanan Aceh Darussalam pada bulan Oktober 1699.

Setahun kemudian, pada tahun 1700, Sultanah Zainatuddin Kamalat Syah meninggal dunia.

Kesultanan Aceh kemudian dipimpin oleh pria keturunan Arab, yakni Sultan Badrul Alam Syarif Hasyim Jalam Ad-Din.

 

Referensi:

  • Magdalene. (2022). Her Story: Perempuan Nusantara di Tepi Sejarah. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com