Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Sultan Hasanuddin: Ayam Jantan dari Timur yang Tak Pernah Tunduk pada Belanda

Kompas.com - 06/07/2022, 17:00 WIB
Tri Indriawati

Penulis

Saat berusia 21 tahun, Hasanuddin pun telah mendapatkan jabatan urusan pertahanan Gowa.

Selain bimbingan sang ayah, Hasanuddin juga mendapatkan pendidikan tentang pemerintahan dari Karaeng Pattingaloang yang merupakan Mangkubumi Kesultanan Gowa.

Penobatan Raja dan Masa Pemerintahan Sultan Hasanuddin

Ada dua versi sejarah yang menjelaskan pengangkatan Sultan Hasanuddin menjadi Raja Gowa.

Versi pertama menyebutkan bahwa Sultan Hasanuddin dinobatkan sebagai Raja Gowa pada 1655 atau saat dia berusia 24 tahun.

Adapun versi kedua menyatakan bahwa Sultan Hasanuddin dinobatkan saat berusia 22 tahun atau pada 1653.

Akan tetapi, sang ayahanda, Sultan Malikussaid, tercatat telah turun takhta pada 1653 dan meninggalkan wasiat agar kerajaan Gowa diteruskan oleh Hasanuddin.

Saat Sultan Hasanuddin mulai memimpin Kerajaan Gowa, bumi Nusantara mulai dijajah oleh Belanda yang ingin menguasai rempah-rempah.

Belanda datang ke Gowa yang memiliki kekayaan rempah-rempah melimpah.

Terlebih, Gowa saat itu menjadi jalur utama perdagangan rempah-rempah dari berbagai kota dan negara di seluruh dunia.

Pada masa awal kepemimpinan Sultan Hasanuddin di Gowa, Belanda sebenarnya telah menguasai banyak kerajaan-kerajaan kecil di Nusantara. Meski begitu, Sultan Hasanuddin tidak mau tunduk.

Alih-alih tunduk kepada Belanda, Sultan Hasanuddin justru berusaha mengumpulkan kerajaan-kerajaan kecil lainnya untuk bergabung dan berjuang melawan penjaja

Baca juga: Sejarah BPUPKI: Tujuan, Tugas, Anggota, dan Hasil Sidangnya

Peperangan antara kerajaan Gowa bersama para sekutunya untuk melawan pemerintahan VOC Belanda pun dimulai pada 1660.

Dalam perang itu, Belanda dibantu Kerajaan Bone yang sebelumnya telah mereka taklukkan.

Pasukan Sultan Hasanuddin pun berhasil mengalahkan pasukan Belanda dan sekutunya. Mereka merebut dua kapal Belanda, yaitu Leeuwin dan De walfis.

Perang antara Belanda dan Kerajaan Gowa itu menelan korban Raja Kerajaan Bone yang membantu Belanda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com