Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Sultan Mahmud Riayat Syah untuk Menghadapi VOC

Kompas.com - 27/06/2022, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Sultan Mahmud Riayat Syah adalah Sultan Riau-Lingga-Johor-Pahang yang memerintah antara 1770-1811.

Ia merupakan salah satu pahlawan nasional dari Kepulauan Riau yang gigih melawan VOC-Belanda.

Berbekal strateginya, Sultan Mahmud Riayat Syah sukses membuat VOC kewalahan dan Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang diakui kedaulatannya oleh Belanda.

Lantas, strategi apa yang digunakan Sultan Mahmud Riayat Syah untuk menghadapi VOC?

Baca juga: Sultan Mahmud Riayat Syah: Peran dan Perjuangannya

Strategi perang gerilya laut

Strategi Sultan Mahmud Riayat Syah untuk menghadapi VOC adalah dengan perang gerilya laut.

Pada 1782, Sultan Mahmud Riayat Syah mulai memerangi Belanda yang hendak menanamkan pengaruhnya di Riau-Lingga.

Peperangan pertama yang berlangsung hingga 1784 ini dimenangkan oleh Sultan Mahmud Riayat Syah.

Sementara itu, Belanda, yang kalah berperang terpaksa keluar dari Riau dan mundur ke markasnya di Malaka.

Kendati demikian, masih di tahun yang sama, dua pihak kembali terlibat adu senjata di Tanjungpinang.

Dalam serangannya kali ini, pihak Belanda yang dipimpin oleh Pieter Jacob van Braam, berusaha mengajak Sultan Mahmud Riayat Syah untuk menandatangani perjanjian damai, tetapi ditolak.

Baca juga: Perang Makassar, Pertempuran Sultan Hasanuddin Melawan VOC

Ajakan Belanda untuk berdamai kembali diupayakan pada Februari 1787, yang lagi-lagi juga ditolak oleh Sultan Mahmud Riayat Syah.

Terlebih lagi, beberapa bulan sebelumnya, Sultan Mahmud Riayat Syah telah mengirim utusan secara rahasia kepada Raja Tempasuk (Kalimantan) untuk meminta bantuan mengalahkan Belanda di Riau.

Permintaan ini dikabulkan, di mana pada 2 Mei 1787, Raja Tempasuk mengirimkan bantuan secara bertahap yang terdiri atas 90 kapal perang dengan 7.000 prajurit.

Pada 10 Mei 1787, pertempuran kembali terjadi antara Belanda dan Sultan Mahmud Riayat Syah, yang kali ini telah berkoalisi dengan prajurit Tempasuk.

Meski Sultan Mahmud Riayat Syah kembali unggul dari Belanda, tetapi pertempuran belum berakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com