Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Walaja: Latar Belakang, Strategi, dan Jalannya Perang

Kompas.com - 13/01/2022, 08:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertempuran Walaja adalah pertempuran yang terjadi di Mesopotamia (Irak) antara pasukan Muslim Khulafaur Rasyidin dan Kekaisaran Sasaniyah atau Kekaisaran Persia Baru.

Dalam pertempuran yang terjadi pada Mei 633 ini, pasukan Islam berada di bawah pimpinan Khalid bin Walid dan Al-Mutsanna bin Haritsah.

Meski kalah jumlah, pasukan Islam berhasil mengalahkan pasukan Persia dan sekutunya dari Arab.

Kemenangan itu tidak lepas dari strategi Khalid yang cemerlang, yaitu dengan melakukan pengepungan ganda.

Baca juga: Usamah bin Zaid, Panglima Perang Termuda Zaman Rasulullah

Latar belakang

Setelah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia, Abu Bakar menggantikannya sebagai pemimpin umat Islam.

Di awal pemerintahannya, Abu Bakar harus menghadapi gejolak dalam Perang Riddah dan Perang Yamamah, di mana ia memerangi orang-orang murtad (meninggalkan Islam), menolak membayar zakat, juga nabi palsu.

Setelah urusan itu selesai, Khalifah Abu Bakar sadar bahwa Kekaisaran Sasaniyah dan Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur), bisa mengancam sewaktu-waktu.

Selain itu, Khalifah juga berencana untuk memperluas wilayah Islam dengan menguasai Irak.

Oleh karena itu, Khalifah Abu Bakar mengutus Panglima Perang, Khalid bin Walid, untuk menguasai Irak dan mengalahkan Kekaisaran Sasaniyah.

Pasukan Islam di bawah Khalid bin Walid mulai menyerang pada April 633, di mana mereka mampu mengalahkan tentara Sasaniyah dalam dua pertempuran sekaligus, yaitu dalam Perang Dzatus Salasil dan Perang Madzar.

Baca juga: Pertempuran Zab, Puncak Pergolakan Revolusi Abbasiyah

Setelah itu, Khalid membawa pasukannya menuju Hira. Sedangkan pasukan Kekaisaran Sasaniyah diminta oleh kaisarnya, Yazdegerd III, untuk berkumpul di ibu kota.

Yazdegerd III kemudian mengerahkan pasukannya di bawah pimpinan Andarzaghar untuk menghadang tentara Islam di Walaja (sekarang masuk wilayah Palestina).

Strategi perang

Setelah kemenangannya dalam Perang Dzatus Salasil dan Perang Madzar, Khalid bin Walid diam-diam mengirim mata-mata ke Kekaisaran Sasaniyah.

Ia pun mengetahui persiapan Kekaisaran Sasaniyah, termasuk rencana pasukan Andarzaghar dan sekutu-sekutunya untuk menghadang tentara Islam di Walaja.

Menyadari bahwa pasukannya yang sebanyak 15.000 orang kalah jumlah, Khalid segera menyusun dua strategi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com