Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Saudara Islam I: Penyebab, Jalannya Pertempuran, dan Akhir

Kompas.com - 18/11/2021, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Saudara Islam I atau Fitnah Pertama, adalah perang saudara dalam skala besar pertama yang terjadi pada masa kekhalifahan Islam.

Pertempuran yang juga sering disebut sebagai Fitnah Pembunuhan Utsman ini berlangsung antara 656-661 Masehi, sepanjang periode pemerintahan Ali bin Abi Talib, khalifah keempat Khulafaur Rasyidin.

Perang Saudara Islam Pertama meletus sebagai akibat pembunuhan Utsman dan perbedaan pendapat tentang siapa yang berhak menjadi khalifah.

Dalam perang ini, Ali bin Abi Thalib beradu senjata melawan Muawiyah I, gubernur Suriah yang juga sepupu Utsman.

Latar belakang

Pada tahun 650-an, khalifah ketiga dari Khulafaur Rasyidin, Utsman bin Affan, menghadapi tuduhan nepotisme, penistaan, dan perlakuan tidak menyenangkan terhadap sejumlah masyarakat.

Situasi menjadi lebih buruk saat Utsman memecat Amr bin Ash, gubernur Mesir, atas tuduhan korupsi.

Amr kemudian meminta bantuan Aisyah, istri Nabi Muhammad, untuk membantu membujuk Utsman agar mengembalikan jabatannya.

Karena Utsman menolak, Amr terpaksa mengobarkan perlawanan. Dalam pertempuran itu, Utsman tewas dibunuh para pemberontak di rumahnya.

Muawiyah I, gubernur Suriah yang juga sepupu Utsman, tidak terima dengan perlakuan para pemberontak.

Takut dengan ancaman yang datang dari Muawiyah I, penduduk Madinah kemudian mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai pengganti Utsman.

Bagi Muslim Syiah, Ali adalah satu-satunya pewaris sah Nabi Muhammad yang berhak menjadi khalifah.

Namun, keputusan Ali untuk memecat para pejabat yang dipilih Utsman segera mendatangkan musuh kepadanya.

Situasi semakin genting ketika Ali gagal memenuhi tuntutan Muawiyah I, Aisyah, dan penduduk Madinah untuk memberi keadilan bagi Utsman.

Hal inilah yang mendasari terjadinya perang saudara di antara kaum Muslimin pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib.

Baca juga: Sejarah Singkat Khulafaur Rasyidin

Perang Jamal

Pada awalnya, Ali bin Abi Thalib memilih jalur diplomasi dan bertemu dengan para pihak yang berselisih di Basra, Irak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com