Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Gedung Bank BNI 1946 Yogyakarta

Kompas.com - 19/05/2022, 10:00 WIB
Febi Nurul Safitri ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gedung Bank BNI 1946 Yogyakarta merupakan salah satu gedung peninggalan Belanda yang menyimpan beragam cerita sejarah.

Gedung ini berada di pusat Kota Yogyakarta, yakni di kawasan Titik Nol, Kampung Kauman, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan.

Gedung Bank BNI 1946 Yogyakarta menjadi salah satu cagar budaya yang berada di kawasan Titik Nol. 

Bangunan bernuansa kolonial ini dirancang oleh Johan Louwrens Ghijsels, seorang arsitek Belanda yang lahir di Tulungagung.

Sejak pembangunannya dimulai pada 1921 dan selesai pada 1922, Gedung Bank BNI 1946 Yogyakarta telah mengalami beberapa kali perubahan fungsi.

Baca juga: Sejarah Bank Sentral di Dunia

Fungsi Gedung BNI 1946

Pada awalnya, Gedung Bank BNI 1946 Yogyakarta digunakan sebagai kantor perusahaan asuransi jiwa bernama Nederlandsch Indische Levensverekeringen en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ), yang didirikan oleh C.F.W. Wiggers van Kerchem pada 31 Desember 1859.

Selain itu, gedung ini juga digunakan sebagai kantor Nederlandsch Handel Maatschappij (NHM), Escompto Maatschappij, dan kantor makelar Buyn & Co.

Kemudian, pada masa pendudukan Jepang, gedung ini menjadi kantor radio Jepang, Huso Kyoku.

Tidak hanya sebagai stasiun radio, gedung ini juga digunakan sebagai markas bagi pasukan Jepang untuk melawan Sekutu.

Setelah Indonesia merdeka, gedung ini dimanfaatkan sebagai studio siaran radio Mataramsche Vereeniging voor Radio Omroep (MAVRO), cikal bakal Radio Republik Indonesia (RRI) Nusantara II Yogyakarta.

Barulah pada masa Revolusi, bangunan ini berakhir menjadi Gedung Bank BNI 1946 Yogyakarta, hingga saat ini. 

Baca juga: Sejarah Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Berdirinya Bank BNI 1946 Yogyakarta atas prakarsa RM Margono Djojohadikoesomo pada 5 Juli 1946.

Gedung Bank BNI 1946 yang berada di kawasan Titik Nol, Yogyakarta, ini menjadi kantor BNI pertama di Indonesia.

Kemudian, sejak diresmikan langsung oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 17 Agustus 1946, BNI terus berkembang di seluruh Indonesia.

BNI didirikan untuk menjadi bank sirkulasi ataupun bank sentral yang berfungsi untuk menerbitkan maupun mengelola mata uang negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com