Setelah serangan udara dilakukan selama 45 menit, Angkatan Darat AS berhasil mendarat di Biak pada 27 Mei 1944.
Pasukan yang pertama datang adalah Resimen Infanteri ke-162, yang kemudian disusul oleh divisi lainnya, termasuk Resimen Infanteri 163 dan 186.
Baca juga: Pertempuran Teluk Milne: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir
Pada sore hari, sebanyak 12.000 tentara Sekutu sudah mendarat dengan 12 tank M4 Sherman, 29 meriam lapangan, 500 kendaraan dan 3.000 ton perbekalan.
Jepang sempat memberi serangan kecil terhadap pangkalan AS, tetapi bom yang dijatuhkan gagal meledak.
Sekutu lantas menembak balik Jepang, yang menghancurkan tiga pesawat dan satu rusak parah.
Setelah itu, Sekutu bergerak masuk ke pedalaman, dan masuk dalam perangkap Jepang. Mengetahui hal itu, pasukan yang terjebak segera dibebaskan dan diperintahkan untuk mundur.
Pada 5 Juni, Sekutu bergerak menuju Mokmer dan berhasil menguasainya secara penuh setelah meladeni perlawanan Jepang yang berlangsung sekitar satu minggu.
Di saat yang sama, bantuan pasukan Jepang dari berbagai wilayah di sekitarnya segera dikerahkan untuk memperkuat Biak.
Baca juga: Pertempuran Rabaul: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir
Namun, beberapa gelombang bantuan yang disusun Jepang terus dikacaukan oleh Sekutu, sehingga banyak yang tidak sampai di Biak.
Setelah menghadapi serangan bertubi-tubi dari Sekutu, pada 20 Juni 1944, Kolonel Kuzume menegaskan kepada anak buahnya bahwa upaya mempertahankan Biak akan menjadi pertempuran terakhir mereka.
Kolonel Kuzume kemudian melakukan hara-kiri (ritual bunuh diri Samurai di Jepang), menunjukkan kepada anak buahnya bahwa ia tidak takut mati.
Pada 22 Juni, AS telah berhasil menerobos pertahanan Jepang dan merebut sebagian besar wilayah Biak.
Kendati demikian, terdapat 3.000 sisa pasukan Jepang yang terus melancarkan perlawanan hingga Agustus.
Baca juga: Pertempuran Selat Badung: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak
Pertempuran Biak dimenangkan oleh pihak Sekutu, yang menewaskan 4.700 pasukan Jepang dan 200 lainnya ditangkap.
Selain itu, sekitar 3.000 tentara Jepang lainnya yang menolak untuk menyerah, banyak yang menghadapi kematian akibat penyakit dan kelaparan di bulan-bulan berikutnya.
Sementara di pihak Sekutu, ada 438 pasukan tewas dan 2.361 terluka.
Setelah memenangkan pertempuran, Sekutu membebaskan sekitar 600 pekerja paksa India dan Jawa dari tahanan Jepang.
Sekutu kemudian mengembangkan Biak menjadi basis logistik dan membangun beberapa lapangan terbang di daerah tersebut.
Referensi: