Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letkol Isdiman, Tokoh yang Gugur dalam Pertempuran Ambarawa

Kompas.com - 06/04/2022, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Letkol Isdiman adalah perwira Tentara Keamanan Rakyat (TKR), serta Komandan Resimen TKR Banyumas.

Ia menjadi pemimpin pertempuran di Ambarawa yang gugur pada 16 November 1945.

Letkol Isdiman diketahui sebagai salah satu perwira terbaik Kolonel Sudirman. Meski gugur dalam menjalankan tugasnya, ia telah menunjukkan keberanian dan kemampuannya sebagai seorang pemimpin yang baik.

Baca juga: Pertempuran Ambarawa: Latar Belakang, Tokoh, Akibat, dan Akhir

Biografi singkat

Letkol Isdiman atau Isdiman lahir di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 12 Juli 1913. Namun, ia menghabiskan masa kecilnya di Cianjur, Jawa Barat, bersama keluarganya.

Setelah beranjak remaja, Isdiman mengenyam pendidikan di SMK Bojonegoro, Jawa Timur.

Setelah itu, ia mulai berkiprah di bidang militer, sampai akhirnya menjadi orang kepercayaan Kolonel Sudirman.

Letkol Isdiman dipercaya oleh Sudirman untuk menyusun siasat perlawanan di Ambarawa, atau disebut Pertempuran Ambarawa.

Berawal dari situ, Letkol Isdiman kemudian menjadi tokoh penting dan berjasa dalam Pertempuran Ambarawa atau Palagan Ambarawa, yang berlangsung antara 20 Oktober-15 Desember 1945.

Baca juga: Faktor-Faktor Penyebab Pertempuran Ambarawa

Menyusun siasat Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa berawal pada 20 Oktober 1945, ketika Brigade Artileri dari Divisi India ke-23 atau militer Inggris, mendarat di Semarang yang dikomandoi oleh Brigadir Bethell.

Bethell diperbolehkan untuk melucuti senjata para tawanan Jepang di Indonesia dan diperkenankan untuk mengevakuasi 19.000 interniran Sekutu yang ada di Kamp Banyu Biru Ambarawa dan Magelang.

Akan tetapi, rupanya Sekutu datang dengan diboncengi oleh NICA atau tentara Belanda. Tidak hanya itu, bukannya melucuti, mereka justru mempersenjatai para tawanan Jepang.

Insiden pecah di Magelang pada 26 Oktober 1945, yang membuat TKR harus turun tangan melawan tentara Inggris.

Untuk memperkuat tenaga-tenaga pimpinan komando tempur Divisi V saat itu, Kolonel Sudirman menugaskan Letkol Isdiman untuk terjun di medan Ambarawa.

Letkol Isdiman juga dipercaya untuk menyusun siasat pertempuran di Ambarawa.

Baca juga: Suharnoko Harbani, Kadet yang Mengebom Markas Belanda di Ambarawa

Kolonel Isdiman gugur

Pergerakan Isdiman ternyata diketahui oleh mata-mata militer Belanda, sehingga ia langsung diberondong tembakan pesawat tempur RAF pada 26 November 1945.

Halaman:
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com