Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurt Cobain dan Kejayaan Singkat Nirvana

Kompas.com - 02/04/2022, 10:00 WIB
Gibran Aulia Muhammad,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kurt Cobain adalah musisi asal Amerika yang terkenal bersama grup musiknya, Nirvana, di era 1990-an.

Sebagai vokalis, gitaris, sekaligus penulis lagu Nirvana, ia melahirkan karya-karya fenomenal yang memengaruhi dunia musik hingga saat ini.

Selain bermusik, kepopuleran Kurt Cobain juga imbas dari kehidupannya yang penuh kontroversi.

Pasalnya, ia meninggal karena bunuh diri di usia cukup muda, yakni 27 tahun. Meski kariernya singkat, Kurt Cobain dan Nirvana mampu mengangkat genre musik grunge dan menginspirasi banyak musisi dunia.

Baca juga: Sejarah Lahirnya Musik Barat

Masa kecil Kurt Cobain

Kurt Cobain lahir di Aberdeen, Washington, Amerika Serikat, pada 20 Februari 1967.

Ia tumbuh menjadi anak periang, tetapi hal ini berangsur berubah karena renggangnya hubungan kedua orang tuanya.

Bahkan, Kurt Cobain menjadi korban ketidakharmonisan orang tuanya. Ia sering menerima hukuman fisik berupa pukulan dari sang ayah.

Puncaknya, ketika orang tuanya bercerai di saat usianya baru sembilan tahun. Sejak itu, hidupnya semakin suram dan ia menjadi pemurung, tertutup, dan berandalan.

Kebenciannya kepada sang ayah semakin mendalam ketika menyaksikan ayahnya menikah lagi. Konflik batin yang ia alami pun terus menghantui hingga dewasa. 

Baca juga: Sejarah Singkat Band Oasis

Bakat seni

Selain menyukai olahraga, Kurt Cobain kecil juga menggemari seni. Bahkan ketika usianya baru dua tahun, minatnya akan musik sudah muncul.

Kepiawaiannya dalam mengarang dan menyanyikan lagunya sendiri pun sudah terlihat sejak ia balita.

Kurt Cobain pernah direkam oleh paman dan bibinya saat sedang menyanyikan Hey Jude milik The Beatles.

Menginjak usia enam tahun, ia sudah belajar memainkan alat musik. Orang tuanya membelikannya drum plastik, tetapi ia sering mencoba drum sungguhan milik sang ayah.

Selain musik, Kurt Cobain juga gemar menggambar. Sejak kecil, ia sering menggambar tokoh-tokoh kartun favoritnya.

Bakatnya ini didukung oleh sang nenek, yang sering mengajaknya menghadiri kegiatan seni.

Kamarnya pun terlihat seperti studio lukis, karena penuh dengan alat lukis dan karya-karyanya.

Baca juga: Aliran Seni Lukis Mooi Indie

Masa remaja

Setelah orang tuanya bercerai, Kurt Cobain tinggal bersama sang ibu. Namun, ia menjadi pendiam dan tertutup, serta lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

Ia juga beberapa kali pindah tempat tinggal, mulai dari bersama neneknya, orang tua temannya, hingga tidur di kolong jembatan pun pernah dilakukan.

Pengaruh lingkungan menjadikan hidupnya semakin berantakan. Kurt Cobain mulai mabuk-mabukan, mengonsumsi narkoba, melakukan vandalisme, sampai keluardari SMA.

Pada Juli 1985, ia pernah ditangkap karena vandalisme di sebuah bangunan dan dikenai sanksi berupa denda.

Untuk menyambung hidup, Kurt Cobain bersama teman-temannya bekerja sebagai petugas kebersihan.

Di masa ini pula, ia mulai berkenalan dengan musik metal dan punk, sebagai pelampiasan dari emosinya.

Melalui lingkungan dan musik, Kurt Cobain tumbuh menjadi pribadi yang sentimental, penuh kemarahan, dan selalu ingin hidup bebas. Ia juga sering bertengkar dengan ibunya.

Baca juga: Sejarah Singkat The Beatles, Band Rock Paling Fenomenal

Membentuk Nirvana

Sebulan setelah ditangkap karena vandalisme, Kurt Cobain memulai karier bermusik dengan sebuah band bernama Fecal Matter.

Meskipun sempat merekam beberapa lagu, grup ini tidak pernah berkembang.

Masih di tahun yang sama, Kurt Cobain bertemu dengan Krist Novoselic, yang kelak menjadi teman dekatnya.

Grup rock Nirvana dan Kurt Cobain (kanan) Grup rock Nirvana dan Kurt Cobain (kanan)
Keduanya bermain musik bersama dalam band Stiff Woodies, dengan vokalis dan gitaris tidak tetap. Sementara Kurt Cobain sendiri mengisi posisi drummer.

Saat Kurt Cobain dan Krist merekrut Aaron Backhard sebagai drummer, nama band berubah menjadi Skid Row.

Namun, pada 1986, Aaron hengkang dan digantikan oleh Chad Channing. Tidak lama kemudian, mereka resmi memakai nama Nirvana.

Baca juga: Perkembangan Musik Era Renaisans

Nirvana berasal dari kata "Nirwana", sebutan untuk surga dalam ajaran Buddha. Diketahui, Kurt Cobain memang tertarik dengan ajaran Buddha.

Pada Januari 1988, Nirvana merekam 10 lagu demo. Dengan bantuan seorang produser beranama Jack Endino, band ini resmi disunting oleh Sub-Pop Records, sebuah label independen.

Nirvana setuju, mereka merekam single pertama Love Buzz, sebuah versi cover dari band Shocking Blue.

Pada Juni 1989, album pertama mereka, Bleach, rilis. Namun, karena alasan finansial dan kekesalan terhadap Sub Pop Records, Nirvana keluar dari label rekaman ini.

Di waktu bersamaan, drummer mereka, Chad, dipecat dan digantikan oleh Dave Grohl pada September 1990.

Nirvana via BillboardBillboard Nirvana via Billboard
Kesuksesan Nirvana

Tidak lama kemudian, Nirvana bergabung dengan DGC Records dan mulai merekam banyak single dan album.

Pada September 1991, Nirvana merilis album Nevermind, yang langsung digemari banyak orang. 

Tidak butuh waktu lama, pada Januari 1992, Nevermind menduduki peringkat pertama dalam tangga album bergengsi, Billboard 200.

Sebelumnya, pada November 1991, salah satu lagu dalam album tersebut, Smells Like Teen Spirit, mengudara di stasiun televisi MTV.

Lagu ini disebut sebagai anthem for a generation, karena lirik dan lagunya dirasa mewakili generasi pada zaman itu.

Begitu Nevermind meledak, Nirvana melangsungkan tur di Australia, Jepang, dan Hawaii.

Baca juga: Britpop, Masa Kejayaan Musik Rock Inggris

Pada 1992, nama Nirvana semakin melambung. Mereka banyak tampil di pertunjukan, melangsungkan tur Eropa, dan tampil dalam sampul majalah terkemuka, Rolling Stone.

Pada 1993, yang dapat disebut sebagai puncak kesuksesan Nirvana, album In Utero rilis. Di sisi lain, album ini juga sebagai penanda kemerosotan Nirvana.

Kecanduan heroin

Meski telah sukses bersama Nirvana, masa lalu menyakitkan membentuk Kurt Cobain menjadi pribadi yang penuh konflik internal.

Bahkan, kepopuleran Nirvana tidak berhasil memperbaiki dirinya. Kurt Cobain sering tidak kuasa menahan kondisi kejiwaannya, bahkan ketika sedang di atas panggung bersama Nirvana.

Ia diketahui pernah membanting gitarnya tanpa alasan yang jelas. Sayangnya, untuk mengatasi semua masalahnya, Kurt Cobain memilih heroin.

Kecanduannya akan narkoba menyebabkan Lembaga Pelayanan Anak memisahkan Kurt Cobain dengan anaknya karena alasan kesehatan.

Baca juga: Kritik Musik: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Cara Penulisannya

Oleh pengadilan, Kurt Cobain dan istrinya dilarang menemui anak mereka tanpa seizin hakim.

Peristiwa ini tentu menambah daftar panjang kekecewaan Kurt Cobain terhadap dunia, pada keluarganya, industri musik, dan pada dirinya sendiri.

Ia mulai menyalahkan diri sendiri karena merasa tidak mampu membangun keluarga dan membesarkan anaknya.

Kekecewaan serta ketidakmampuan mengatasi segala persoalan menyebabkan Kurt Cobain semakin terpuruk dan berimbas pada karier Nirvana.

Bunuh diri di usia muda

Pada September 1993, selesai melakukan tur di Inggris, kondisi Kurt Cobain memburuk dan harus direhabilitasi.

Namun, saat menjadi pasien rehabilitasi di Exodus, Marina Del Rey, ia kabur ke Seattle. Ia sempat menelepon istrinya di Los Angeles, tetapi tidak diangkat.

Baca juga: Perkembangan Musik Era Renaisans

Sejak itu, Kurt Cobain menghilang. Istri dan rekan-rekannya berusaha mencari ke banyak tempat, tetapi upaya pencarian mereka tidak membuahkan hasil.

Pada 8 April 1994, Kurt Cobain ditemukan tewas di rumahnya dengan senapan panjang di tangannya.

Diduga, ia tewas tiga hari sebelumnya dengan cara menembakkan senapan ke mulutnya. Bersama senapannya, ditemukan sebuah surat untuk istrinya.

Dalam suratnya, Kurt Cobain menulis permohonan kepada istrinya untuk membesarkan anaknya, dan mengatakan bahwa hidup mereka akan lebih bahagia tanpa dirinya.

Bersamaan dengan kematian Kurt Cobain, karier Nirvana juga berhenti. Meski kejayaannya hanya berjalan singkat, Kurt Cobain dan Nirvana telah menorehkan banyak karya serta mengubah wajah musik dunia.

 

Referensi:

  • Chocky, Gilbert. (2017). Kurt Cobain. Yogyakarta: Shira Media Group.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com