Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raden Tjetje Somantri, Pencipta Tari Merak

Kompas.com - 16/02/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Raden Tjetje Somantri adalah salah satu pelopor penciptaan tari kreasi Sunda asal Purwakarta.

Namanya dikenal sebagai pencipta Tari Merak, Tari Sekar Putri, Tari Sulintang, Tari Kandagan, Tari Kupu-kupu, dan Tari Koncaran.

Semasa hidupnya, Tjetje Somantri aktif menari serta mengajar di Badan Kebudayaan Djawa Barat dan Badan Kebudayaan Indonesia.

Hingga kini, beberapa tari kreasi ciptaannya masih diajarkan di sanggar tari, perguruan tinggi seni, dan sekolah kesenian.

Baca juga: Raden Saleh, Pionir Seni Modern Indonesia

Masa muda

Raden Tjetje Somantri atau yang bernama asli Raden Rusdi Somantri lahir di Purwakarta, Jawa Barat, pada 1892.

Ayahnya bernama Raden Somantri dan ibunya adalah Nyi Raden Siti Munigar, gadis bangsawan asal Bandung.

Tjetje Somantri mengenyam pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Bandung.

Pada 1907, ia menyelesaikan sekolahnya di DIS dan melanjutkannya ke Voor Work OSVIA, sekolah pamong praja di Bandung.

Sewaktu bersekolah di OSVIA, Tjetje Somantri juga aktif dalam bidang seni, khususnya seni tari.

Tarian yang ia gemari saat itu adalah Tari Tayub, hingga ia kerap bolos sekolah untuk menari dan tidak bisa menyelesaikan pendidikannya di OSVIA.

Baca juga: Affandi, Maestro Seni Lukis Indonesia

Tari Tayub awalnya ia pelajari dari Aom Doyot di Pendopo Kabupaten Purwakarta, pada sekitar 1911.

Setelah itu, Tjetje Somantri kian giat mempelajari tarian lain, seperti Tari Topeng Cirebon, Tari Topeng Pamindo, Topeng Klana, dan sebagainya.

Kiprah di dunia tari

Pada 1925, Tjetje Somantri semakin mendalami dunia seni tari. Tarian yang ia pelajari adalah Menak Jingga, Anjasmara, Jingga Anom Nyamba, Menak Koncar, Panji, dan Kendit Birayung.

Selain Tari Topeng, ia juga belajar wayang wong dengan Aom Menim, seorang camat di Buah Batu, Bandung.

Berkat kepiawaiannya, Tjetje Somantri mendapat peran sebagai tokoh Baladewa dalam pertunjukan wayang wong yang diselenggarakan pada 1926.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com