Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Sejarah Seni di Indonesia

Kompas.com - 17/08/2021, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perkembangan seni modern di Indonesia telah dimulai sejak tentara Jepang masih menduduki Indonesia, tahun 1942. 

Setelah kemerdekaan, perkembangan bidang seni di Indonesia telah berkembang dengan sangat baik.

Tahun 1946, atas inisiatif Sudjojono, Trisno Sumardjoo, Sunindyo, dan Suradji didirikan organisasi bernama Seniman Indonesia Muda (SIM). 

Kemudian, tahun 1947, pelukis lain seperti Affandi dan Hendra, di Yogyakarta, membentuk perkumpulan Pelukis Rakyat sebagai pecahan dari SIM.

Selain itu, pertumbuhan seni tari dan musik juga tidak tertinggal. 

Masa Revolusi Indonesia, seni tari telah mengalami beberapa perubahan, terutama pada teknik penyajian. 

Sedangkan untuk seni musik, pasca-kemerdekaan telah banyak tercipta lagu-lagu perjuangan. Kemudian ritme dan irama musik juga sudah mulai mengalami perubahan. 

Baca juga: Ksatrian Instituut: Awal Mula dan Perkembangannya

Seni Lukis

Pertumbuhan seni lukis di Indonesia sudah muncul semenjak tentara Jepang menduduki Indonesia, tahun 1942. 

Kemudian, pasca-kemerdekaan, perkembangannya semakin pesat. 

Tahun 1946, berdiri sebuah organisasi untuk para pelukis bernama Seniman Indonesia Muda (SIM).

Organisasi tersebut didirikan oleh S Sudjono, Trisno Sumarjo, Sunindo, dan Suradjo.

Kemudian, tahun 1947, pelukis lain seperti Affandi dan Hendra di Yogyakarta membentuk perkumpulan bernama Pelukis Rakyat sebagai pecahan dari SIM. 

Pelukis Rakyat ini mengalami perkembangan paling banyak, dibantu dengan para tokoh pemerintah. 

Para anggota di Pelukis Rakyat tidak hanya berkesempatan untuk menjual lukisan mereka, melainkan juga lapangan mereka diperluas dengan seni patung. 

Beberapa hasil seni patung yang diciptakan adalah patung dari Jenderal Soedirman yang terletak di depan gedung Dewak Perwakilan Rakyat Daerah Yogyakarta. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com