Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesultanan Bahmani: Sejarah, Kejayaan, Raja-raja, dan Keruntuhan

Kompas.com - 30/03/2022, 08:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesultanan Bahmani merupakan salah satu kerajaan Islam yang pernah berdiri di India.

Kerajaan ini didirikan oleh Alauddin Bahman Shah pada 1347 di Kalaburagi atau Gulbarga, di India Selatan.

Selama berdiri, Kesultanan Bahmani terus mengalami konflik dengan kerajaan Hindu, Vijayanagara, yang juga berdiri di India Selatan.

Hingga akhirnya, Bahmani pecah pada abad ke-16, dan sisa-sisa wilayahnya membentuk Kesultanan Dekkan.

Baca juga: Kesultanan Delhi: Berdirinya, Sistem Pemerintahan, dan Kemunduran

Sejarah berdirinya

Sebelum mendirikan Kesultanan Bahmani, Alauddin Bahman Shah memiliki nama asli Zafar Khan.

Ia menjabat sebagai gubernur di wilayah Dekkan, yang masih menjadi kekuasaan Kesultanan Delhi (1206-1526).

Pada 1347, Zafar Khan memberontak terhadap Kesultanan Delhi dengan yang dibantu oleh Naziruddin Ismail Shah.

Setelah pemberontakan itu berhasil, Zafar Khan mendirikan kerajaan sendiri dan mendapat gelar Alauddin Bahman Shah ketika resmi menjadi raja pertama Kesultanan Bahmani.

Peristiwa itu menandai berdirinya Kesultanan Bahmani, dengan pusat pemerintahan berada di Kota Hasanabad (Gulbarga).

Alauddin Bahman Shah memimpin Kesultanan Bahmani mulai 1347 hingga 1358. Setelah itu, takhta kerajaan jatuh ke tangan putranya, Mohammad Shah I.

Baca juga: Sejarah Singkat Kekaisaran Sur di India

Masa kejayaan

Kesultanan Bahmani mengalami masa kejayaan di era Sultan Muhammad Shah Bahmani III (1463-1482).

Pada awal pemerintahannya, Sultan Muhammad Shah Bahmani III masih kecil, sehingga harus didampingi oleh Wazir Mahmud Gawan (1466-1481).

Mahmud Gawan, yang menjadi wali Sultan, melakukan kemajuan dengan mendirikan fasilitas pendidikan Islam atau madrasah, yang bernama Madrasah Mahmud Gawan.

Pada masa ini, Kesultanan Bahmani juga terkenal sebagai penghasil kerajinan dari tembaga dan perak yang dikenal dengan Bidri.

Di bidang arsitektur, bangunan era Kesultanan Bahmani dipengaruhi oleh gaya arsitektur Persia.

Beberapa bangunan yang dibangun oleh Kesultanan Bahmani adalah Benteng Gulbarga, Haft Gumbaz, Masjid Jama di Gulbarga, dan Benteng Bidar.

Baca juga: Masjid Peninggalan Dinasti Umayyah

Raja-raja Kesultanan Bahmani

  • Alauddin Bahman Shah (1346-1358)
  • Mohammad Shah I (1358-1375)
  • Mujahid Shah (1375-1378)
  • Dawood Shah (1378)
  • Mohammad Shah II (1378-1397)
  • Ghiyath Addin Shah (1397)
  • Shamsaddin Shah (1397)
  • Faroze Shah (1397-1422)
  • Ahmed Shah Wali Bahmani (1422-1436)
  • Alauddin Ahmed Shah Bahmani (1436-1458)
  • Humayun Shah Zalim Bahmani (1458-1461)
  • Nizam Shah Bahmani (1461-1463)
  • Muhammad Shah Bahmani III (1463-1482)
  • Mahmood Shah Bahmani II (1482-1518
  • Ahmed Shah Bahmani II (1518-1520)
  • Alauddin Shah Bahmani II (1520-1522)
  • Waliullah Shah Bahman (1522-1525)
  • Kaleemullah Shah Bahmani (1525-1527)

Baca juga: Kesultanan Mughal: Sejarah, Raja-raja, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Runtuhnya Kesultanan Bahmani

Selama berdiri, Kesultanan Bahmani tidak henti berseteru dengan musuh bebuyutannya, yakni Kekaisaran Vijayanagara.

Kekaisaran Vijayanagara merupakan kerajaan bercorak Hindu yang juga berdiri di wilayah selatan India.

Perseteruan keduanya yang berlangsung lama merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kemunduran Kesultanan Bahmani.

Selain itu, kebijakan otonomi daerah yang dicetuskan oleh Sultan Mahmood Shah Bahmani II (1482-1518), pada akhirnya menyebabkan perpecahan.

Setelah Sultan Mahmood Shah Bahmani II, pemimpin setelahnya hanyalah raja boneka di bawah kuasa perdana menteri kerajaan.

Kesultanan Bahmani pun semakin terpuruk dan riwayatnya berakhir ketika wilayahnya terbagi menjadi lima kekuasaan yang membentuk Kesultanan Dekkan.

 

Referensi:

  • An-Nashr, Muhammad Abdul Azhim. (2009). Sejarah Muslim India. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com