Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesultanan Utsmaniyah: Sejarah, Sultan, Kejayaan, dan Keruntuhan

Kompas.com - 03/12/2021, 08:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Kesultanan Utsmaniyah atau Kekaisaran Turki Ottoman merupakan kerajaan Islam terbesar yang bukan dari tanah Arab.

Kesultanan ini didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey atau Osman I.

Dengan ibu kota berada di Konstantinopel, negara adidaya ini pernah menguasai wilayah yang luas di Timur Tengah, Eropa Timur, dan Afrika Utara selama lebih dari 600 tahun (1299-1924 M).

Sejarah berdirinya

Kesultanan Utsmani berawal dari keturunan suku Kabilah di Turkmenistan pada abad ke-12, yang merupakan pengembara dari Kurdistan ke Anatolia.

Pengembara itu dipimpin oleh Raja Erthugrul dan anaknya, Usman I, yang pindah untuk menghindari serangan dari Mongol di bawah Jenghis Khan.

Baca juga: Gaya Militer Turki Utsmani dalam Perang Pangeran Diponegoro

Raja Erthuugrul dan rombongannya akhirnya menetap di Kota Athlah, sebelah timur Turki dan bergabung dengan Dinasti Saljuk.

Mereka kemudian membantu Dinasti Saljuk melawan Romawi hingga memenangkan pertempuran.

Atas bantuan tersebut, Raja Erthugrul diberi hadiah sebidang tanah di barat Anatolia yang berbatasan dengan Romawi.

Ia juga diberikan wewenang untuk meluaskan wilayahnya hingga mendekati Romawi.

Setelah Dinasti Saljuk runtuh, Usman I mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Usmani di Turki.

Baca juga: Dinasti Seljuk, Pendiri Kekaisaran Islam Pertama di Turki

Masa kejayaan Utsmani

Masa kejayaan Kesultanan Utsmani dimulai saat Sultan Selim I memerintah pada abad ke-16.

Selim I fokus pada perluasan wilayah ke selatan Turki. Ia juga berhasil menguasai Baghdad, Kairo dan sisa-sisa kekuasaan Byzantium.

Hingga abad ke-17, Kesultanan Utsmani menjadi kerajaan Islam penting di Timur Tengah dan Semenanjung Balkan.

Setelah Selim I wafat dan digantikan oleh Sultan Suleiman I pada 1520, Kesultanan Utsmani berhasil menguasai Lembah Sungai Nil hingga ke Gibraltar. Kala itu, hanya Maroko daerah yang tidak berhasil dikuasai.

Kerajaan Usmani dalam menjalankan roda pemerintahan sangat menghargai agama, dengan bukti Suleiman I membuat undang-undang bagi rakyat dari berbagai golongan.

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com