Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusiran Morisco, Pembersihan Sisa-sisa Peradaban Islam di Spanyol

Kompas.com - 01/03/2022, 14:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengusiran Morisco adalah pendepakan orang-orang Morisco dari Spanyol yang dilakukan oleh Raja Philip III pada 9 April 1609.

Orang-orang Morisco adalah keturunan Muslim Spanyol yang dipaksa masuk Kristen ketika kekuasan Islam di Spanyol berakhir pada abad ke-8.

Pengusiran ini dilakukan oleh Raja Phillip III kepada umat Islam Spanyol maupun keturunan Morisco yang telah pindah agama ke Kristen.

Beberapa sejarawan memperkirakan sebanyak 300.000 orang Morisco menjadi korban pengusiran ini.

Namun, ada pula pendapat yang menduga bahwa jumlah orang Morisco yang didepak dari Spanyol lebih dari 500.000 orang.

Baca juga: Sejarah Perkembangan Islam di Spanyol

Latar belakang

Islam pernah berjaya di Spanyol selama beberapa abad, sebelum wilayahnya direbut kembali oleh pasukan Kristen pada abad ke-15.

Setelah Spanyol dikuasai kembali oleh orang-orang Kristen, umat Islam banyak yang terusir atau terpaksa berpindah agama menjadi Kristen.

Salah satu langkah pembersihan sisa-sisa peradaban Islam di Spanyol terlihat jelas pada peristiwa Pengusiran Morisco pada 1609.

Terjadinya Pengusiran Morisco disebabkan oleh kecurigaan dan ketegangan yang terpelihara antara orang Morisco dan orang Kristen Spanyol.

Orang Morisco adalah keturunan Muslim Spanyol yang pindah agama ke Kristen karena ancaman Fernando dari Aragon dan Isabel dari Castile pada 1502.

Penguasa Spanyol saat itu beranggapan bahwa orang Morisco adalah pelaku kesesatan dan pengkhianat negara.

Mereka dianggap berkhianat karena memeluk agama Islam dan menjalin hubungan dengan Kesultanan Turki Ottoman.

Baca juga: Reconquista, Akhir Kekuasaan Islam di Spanyol

Di Valencia dan Aragon, banyak orang Morisco atau kerap disebut Kristen baru, yang menjadi  pendeta.

Namun, orang-orang Kristen lama tetap curiga bahwa orang Morisco tidak berkompeten dan tidak bersungguh-sungguh masuk Kristen.

Saat itu, pemimpin gereja, Uskup Juan de Ribera, mengusulkan supaya anak-anak Morisco yang masih kecil untuk dipisahkan dari orang tuanya.

Hal ini diamini oleh Raja Philip II, yang melarang nama-nama bernuansa Arab dan memerintahkan anak-anak orang Morisco supaya diserahkan agar dididik oleh pendeta.

Selain itu, Raja Phillip II juga memerintahkan untuk menyebarkan orang-orang Morisco ke beberapa daerah, seperti Granada untuk memecah komunitas mereka.

Perintah atau dektrit Raja Phillip II ini menimbulkan pemberontakan besar yang terjadi antara 1568–1573.

Krisis yang terjadi di Spanyol pada awal abad ke-17, semakin memperburuk hubungan antara umat Kristen lama dengan orang-orang Morisco, yang akhirnya berujung pada Pengusiran Morisco.

Baca juga: Abad Pertengahan Islam, Kemunduran Peradaban Islam

Jalannya Pengusiran Morisco

Pada 9 April 1609, Raja Philip III meresmikan dekrit untuk mengusir orang-orang Morisco dari Spanyol.

Karena pengusiran secara sekaligus akan menimbulkan masalah, maka, pengasingan dimulai dari wilayah Valencia, yang memiliki populasi orang Morisco terbesar.

Pada awalnya, persiapan dilakukan dengan sangat rahasia. Memasuki September 1609, pasukan bantuan dari Italia mendarat di Spanyol untuk menduduki pelabuhan-pelabuhan.

Dekrit raja kemudian diterbitkan pada 22 September, tetapi sempat mendapatkan protes dari kalangan bangsawan Valencia, yang kehilangan para pekerjanya.

Mereka kemudian dijanjikan kompensasi berupa tanah dan rumah orang-orang Morisco.

Pasalnya, orang-orang Morisco hanya diperbolehkan pergi dengan harta yang dapat dibawa, sementara tanah atau rumahnya harus diserahkan.

Baca juga: Holocaust, Pembantaian Jutaan Yahudi oleh Hitler

Pengusiran orang Morisco berjalan mulai 30 September 1609. Mereka dipaksa meninggalkan Spanyol dengan menaiki kapal yang biayanya dibayar sendiri.

Setelah itu, pengusiran berlanjut ke berbagai wilayah di Spanyol hingga 1614.

Para ahli sejarah memperkirakan jumlah orang Morisco yang terusir dari wilayah Spanyol sekitar 300.000 hingga satu juta jiwa.

Orang Morisco yang diusir dari Spanyol sebagian besar masuk dan menetap di wilayah Afrika Utara, yang saat itu dikuasai oleh Turki Ottoman dan Dinasti Sa'adiyah di Maroko.

Sementara sebagian kecil orang Morisco bermigrasi ke Perancis dan Italia.

Baca juga: Sejarah Perkembangan Islam di Amerika Serikat

Dampak Pengusiran Morisco

Di wilayah Kastilia, pengusiran orang-orang Morisco tidak memberi dampak yang signifikan dalam bidang ekonomi.

Namun di wilayah Valencia, pengusiran orang-orang Morisco membuat penurunan populasi penduduk sekitar 33 persen.

Penurunan tersebut mengakibatkan menurunnnya tingkat ekonomi karena ladang-ladang yang biasa dikerjakan oleh orang Morisco menjadi mangkrak.

Selain itu, infrastruktur yang ada di Valencia mengalami kerusakan dan banyak bangsawan yang terlilit utang.

Sejak Pengusiran Morisco, pengaruh Islam di Spanyol pun semakin tidak terlihat.

 

Referensi:

  • Alkhateeb, Firas. (2016). Lost Islamic History: Merebut Kembali Kejayaan Peradaban Islam. Purwokerto: Zahira. hlm 198.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com