Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Kalimantan (1941-1942)

Kompas.com - 26/02/2022, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pertempuran Kalimantan merupakan kampanye militer yang dilakukan tentara Jepang antara 16 Desember 1941-Maret 1942.

Dalam perang ini, Jepang, yang ingin menguasai seluruh Kalimantan, melawan pasukan gabungan Inggris dan Belanda.

Salah satu alasan Jepang berusaha menguasai Kalimantan adalah karena kawasan ini memiliki persediaan minyak bumi yang melimpah.

Pasukan utama Jepang yang dikirim untuk menguasai Kalimantan adalah Brigade Infanteri ke-25 yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Kiyotake Kawaguchi.

Perang yang berlangsung selama hampir empat bulan ini berhasil dimenangkan oleh Jepang.

Baca juga: Perlawanan Rakyat Kalimantan terhadap Jepang

Latar belakang

Pada 1941, Kalimantan dibagi menjadi dua kekuasaan, sebagian di bawah Hindia Belanda, dan sebagian lainnya, yaitu Kalimantan Utara, Serawak, dan Brunei, menjadi protektorat Inggris.

Setelah berhasil menguasai Vietnam, Laos, dan Kamboja, Jepang nekat menyerang pangkalan laut terbesar Amerika Serikat (AS) di Pearl Harbor, Hawaii.

Tindakan itu membuat AS geram, sehingga menyatakan perang terhadap Jepang.

Selanjutnya, untuk bisa melawan AS, Jepang membutuhkan pasokan sumber daya yang cukup banyak, khususnya minyak bumi.

Wilayah yang diketahui memiliki kekayaan minyak bumi adalah Kalimantan, yaitu di Tarakan, Balikpapan, Banjarmasin, Miri di Serawak, dan Seria di Brunei.

Oleh sebab itu, Kalimantan menjadi target Jepang selanjutnya untuk dikuasai.

Baca juga: Mengapa Jepang Datang ke Indonesia Melalui Kalimantan?

Kronologi

Pada 13 Desember 1941, pasukan invasi Jepang meninggalkan Teluk Cam Ranh di perairan Indochina.

Rombongan tersebut terdiri atas kapal penjelajah, kapal perusak, pemburu kapal selam, kapal pengangkut yang membawa Brigade Infanteri ke-35 Jepang di bawah komando Mayor Jenderal Kiyotake Kawaguchi.

Sedangkan pasukan pendukung dikomandoi oleh Laksamana Muda Takeo Kurita, yang terdiri dari kapal penjelajah dan kapal perusak.

Sebagian dari pasukan Jepang dialokasikan untuk merebut Miri dan Seria, sedangkan sisanya akan merebut Kuching dan lapangan udara di sekitarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com