Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Homo Ergaster dan Homo Erectus

Kompas.com - 18/02/2022, 14:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Colin Groves dan Vratislav Mazak menemukan bahwa beberapa fitur Homo Ergaster unik dan berbeda dengan manusia purba yang lain.

Pada awalnya, mereka mengelompokkan temuan tersebut ke dalam Homo Erectus yang paling awal di Afrika.

Namun, dalam penelitian selanjutnya, disimpulkan bahwa Homo Ergaster adalah spesies yang berbeda dengan Homo Erectus.

Baca juga: Homo Habilis, Manusia Tangkas dari Afrika

Berikut ini ciri-ciri Homo Ergaster.

  • Tubuh cenderung tinggi antara 160-180 cm
  • Berkaki panjang
  • Wajah lebih datar dan hidungnya mancung
  • Kapasitas otak sekitar 860 cc
  • Tempurung otak lebih tinggi dan berkubah (menonjol)
  • Tengkorak memiliki penyempitan atau lekukan di belakang rongga mata
  • Rahang lebih pendek dan ringan

Beda Homo Ergaster dan Homo Erectus

Beberapa peneliti tidak menganggap Homo Ergaster sebagai spesies baru, tetapi manusia purba yang memiliki nenek moyang sama dengan Homo Erectus, dan hanya menempuh jalur migrasi yang berbeda.

Kedua fosil tersebut memiliki tengkorak yang hampir sama, tetapi tengkorak Homo Erectus kemudian berevolusi bersamaan dengan perkembangan ukuran tubuhnya.

Perbedaan paling mencolok antara Homo Ergaster dan Homo Erectus memang terletak pada tengkoraknya.

Baca juga: Australopithecus Africanus: Penemu, Ciri-ciri, dan Kehidupan

Daripada Homo Erectus, Homo Ergaster lebih tinggi, hal ini karena kakinya yang lebih panjang dengan tinggi keseluruhan sekitar enam kaki.

Adapun pinggul dari Homo Ergaster memiliki anatomi yang mirip dengan manusia modern.

Namun, baik Homo Erectus maupun Homo Ergaster merupakan manusia purba yang berevolusi dari kehidupan merangkak ke hidup dengan berjalan di tanah.

Keduanya juga sudah berevolusi berjalan secara bipedal atau menggunakan kedua kakinya.

 

Referensi:

  • Diansyah, Arfan. Tanjung, Flores. Nasution, Abdul Haris. (2019). Prasejarah Indonesia. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com