KOMPAS.com - Australopithecus Afarensis adalah hominid tertua di Bumi yang hidup sekitar 3,9 juta hingga 2,9 juta tahun lalu.
Fosil ini terkenal dengan dengan sebutan “Lucy” ditemukan oleh Donald Carl Johanson pada tahun 1974 di sekitar Pulau Hadar, Ethiopia.
Fosil yang dimaksud adalah berupa rangka Australopithecus Afarensis lengkap, terdiri dari komponen tengkorak, rahang bawah, tulang anggota badan, tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang pinggul.
Karena kepurbaan yang dimilikinya, oleh sebagian ahli, Lucy disebut sebagai Ibu Manusia.
Baca juga: Homo Habilis, Manusia Tangkas dari Afrika
Untuk pertama kalinya, fosil Australopithecus Afarensis diketahui keberadaannya pada 1930-an di Ethiopia.
Namun, penemuan besarnya terjadi pada 1974 dan kemudian baru diidentifikasi sebagai fosil Australopithecus Afarensis.
Kala itu, D. Johanson, M. Taeib, dan Y. Coppens menemukan fosil Australopithecus Afarensis di endapan Pliosen yang berusia lebih dari 4 juta tahun, di Lembah Hadar, Ethiopia.
Nama lain Australopithecus Afarensis adalah Lucy, karena saat ditemukan, terdengar lagu Lucy in the Sku with Diamonds milik The Beatles.
Penemuan fosil Lucy saat itu cukup lengkap, yang berupa komponen tengkorak, rahang bawah, tulang anggota badan (tangan dan kaki), tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang pinggul dari individu dewasa muda.
Hingga saat ini, telah ditemukan 324 spesimen Australopithecus Afarensis. 111 individu di antaranya berasal dari Lembah Hadar, sedangkan sisanya dari Laetoli (Tanzania) dan Kenya.
Baca juga: Homo Rudolfensis: Sejarah Penemuan, Ciri-ciri, dan Kehidupan
Para ahli meyakini bahwa Australopithecus Afarensis adalah percabangan pertama dari kera ke manusia.
Berikut ini ciri-ciri fisik Australopithecus Afarensis.
Baca juga: Kenapa Homo Floresiensis Disebut juga Manusia Kerdil?
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari Australopithecus Afarensis masih menggunakan alat yang sederhana, seperti batang pohon dan batu.
Berdasarkan analisis para ahli, dari giginya, diindikasikan bahwa Australopithecus Afarensis bertahan hidup hanya dengan memakan tumbuhan.
Australopithecus Afarensis diperkirakan tinggal dalam suatu komunitas kecil yang beranggotakan dari berbagai kelompok umur, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Selain itu, Australopithecus Afarensis diperkirakan menempati berbagai macam lingkungan dalam hidupnya, mulai dari padang rumput, hutan, hingga tepian danau atau sungai.
Referensi: