Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jugun Ianfu, Wanita Penghibur atau Korban Kekerasan Tentara Jepang?

Kompas.com - 13/01/2022, 15:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jugun Ianfu adalah istilah yang ditujukan pada para wanita yang dijadikan budak seksual oleh tentara Jepang selama Perang Dunia II.

Menurut hasil riset, wanita yang dijadikan Jugun Ianfu tidak hanya berasal dari Jepang, tetapi juga dari Korea, Tiongkok, Malaya, Thailand, Filipina, Indonesia, Myanmar, Vietnam, dan beberapa wanita Eropa di daerah koloni.

Diperkirakan, jumlah Jugun Ianfu pada masa Perang Dunia II mencapai 20.000 hingga 30.000 wanita.

Namun, ada pula yang memperkirakan jumlah sebenarnya lebih dari ratusan ribu wanita dari beberapa negara.

Baca juga: Latar Belakang Pendudukan Jepang di Indonesia

Sejarah

Pada awalnya, rumah bordil sengaja didirikan untuk menyediakan layanan wanita penghibur bagi tentara Jepang guna mengurangi insiden pemerkosaan.

Para wanita yang bekerja di rumah bordil tersebut bergabung secara suka rela.

Selain itu, tujuan pemerintah Jepang menghadirkan para Jugun Ianfu adalah mencegah terjadinya penyebaran penyakit kelamin di antara para tentara Jepang.

Namun, dalam perkembangannya, banyak wanita yang akhirnya dipekerjakan secara paksa untuk dijadikan budak seksual.

Korban pertama tentu para wanita dari Jepang sendiri, yang diperbudak di rumah bordil militer dan diperdagangkan di seluruh Jepang.

Dalam perkembangannya, mereka kemudian dikirim ke luar negeri, mengikuti tentara Jepang yang bertugas.

Baca juga: Kedatangan Jepang ke Indonesia

Sistem perekrutan

Pada awalnya, Jugun Ianfu diambil dari desa-desa dengan cara perekrutan yang sangat tertutup.

Biasanya, pemerintah militer Jepang meminta bantuan dari camat dan lurah untuk bisa menarik para wanita menjadi Jugun Ianfu.

Dalam perkembangannya, sistem perekrutannya berubah. Orang-orang dari rumah bordil biasanya menjebak para wanita dengan mengatakan bahwa mereka akan dipekerjakan di pabrik atau restoran.

Cara lain adalah dengan mengelabuhi para wanita dengan iming-iming akan dipekerjakan sebagai perawat di pos terdepan tentara Jepang.

Setelah direkrut, mereka dijanjikan akan ditempatkan di pos yang nyaman baik di negaranya sendiri atau di luar negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com