Bahkan, keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam ditentang oleh rakyat Amerika karena telah menimbulkan kerusakan fisik dan psikologis terhadap tentaranya sendiri.
Antara 1966 hingga 1973, gerakan anti-perang dan protes besar baik di Vietnam ataupun di AS bermunculan.
Para demonstran yang melakukan aksi di luar gedung Pentagon menyuarakan bahwa warga sipil telah menjadi korban utama dan AS hanya mendukung kediktatoran di Saigon.
Mereka menuntut agar tentara AS segera ditarik dari Vietnam. Alhasil, pada 1968, usulan AS untuk berunding disambut baik oleh Vietnam Utara, dan kedua kubu melakukan perundingan di Paris.
Akan tetapi, perundingan itu menemui jalan buntu. Setelah Presiden Richard Nixon mulai menjabat pada 1969, AS kembali melakukan manuver yang semakin memperparah kekejaman Perang Vietnam.
Hal itulah yang kemudian menimbulkan kecaman internasional terhadap AS karena suasana Perang Vietnam sudah tidak terkendali lagi.
Baca juga: Pengungsi Vietnam 1975
Selama bertahun-tahun menghadapi perang, Vietnam Utara sebenarnya sadar bahwa kemungkinan mereka untuk mengungguli Selatan, yang didukung tentara dan peralatan militer serba canggih AS, sangat kecil.
Meski telah mendapat bantuan dari China dan Uni Soviet, perlawanan mereka pun selalu dapat dipatahkan oleh AS dengan mudah.
Kendati demikian, situasi berubah pada Januari 1973, ketika Amerika Serikat dan Vietnam Utara akhirnya menandatangani perjanjian perdamaian.
Perjanjian itu secara resmi mengakhiri permusuhan terbuka antara kedua negara, dan AS segera menarik pasukannya karena demonstrasi anti-perang semakin intens dilakukan di negaranya sendiri.
Namun, setelah kekalahan Amerika di Perang Vietnam, pertempuran antara Vietnam Utara dan Selatan masih berlanjut hingga 30 April 1975.
Hari itu, pasukan RDV merebut Saigon kemudian menamainya Kota Ho Chi Minh. Setelah Vietnam Selatan menyerah, Perang Vietnam bisa berakhir.
Dengan begitu, Vietnam Utara menjadi pemenang Perang Vietnam.
Baca juga: Penyebab Kekalahan Amerika di Perang Vietnam
Perang Vietnam berlangsung dari 1 November 1955 hingga 30 April 1975. Selama dua dekade, perang ini diperkirakan menewaskan lebih dari tiga juta orang, termasuk lebih dari 58.000 orang Amerika dan lebih dari dua juta korbannya adalah warga sipil Vietnam.
Sedangkan tiga juta korban lainnya mengalami luka dan 12 juta penduduk Vietnam terpaksa mengungsi.