Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Indonesia dalam Perang Dingin

Kompas.com - 09/12/2021, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Dingin berlangsung sejak tahun 1947, setelah Perang Dunia II berakhir.

Perang Dingin adalah persaingan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam memperebutkan pengaruh dari negara-negara lain.

Sementara itu, Indonesia berusaha bersikap netral pada masa Perang Dingin yang dilakukan dengan cara memelopori pembentukan Gerakan Non-Blok (GNB).

Seperti apa peran Indonesia dalam Perang Dingin?

Baca juga: Gerakan Non-Blok: Latar Belakang, Pelopor, Tujuan, dan Prinsip

Tuan rumah Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika (KAA) diselenggarakan oleh Indonesia dalam upaya untuk menahan Perang Dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet. 

Konferensi ini merupakan pertemuan antara negara-negara benua Asia dan Afrika untuk membendung pengaruh Blok Barat dan Blok Timur.

Negara-negara tersebut kemudian berkumpul untuk menghasilkan beberapa kesepakatan, terutama komitmen untuk saling mempertahankan kemerdekaan.

KAA pertama digelar di Bandung pada 18-24 April 1955, dengan dihadiri oleh 29 pemimpin dari Asia dan Afrika.

Dalam konferensi, mereka membicarakan tentang semua masalah yang sedang dihadapi negara-negara bekas koloni Barat yang baru saja berkembang.

Adapun masalah yang sedang dihadapi adalah perdamaian, peran negara dunia ketiga atau negara berkembang dalam Perang Dingin, perkembangan ekonomi, dan dekolonisasi.

Dari semua peserta yang hadir dalam konferensi, terutama dari Afrika, banyak yang menyampaikan aspirasi negara-negara yang masih dalam proses kemerdekaan.

Aspirasi negara-negara Asia-Afrika kemudian menghasilkan Dasasila Bandung. 

Dasasila Bandung inilah yang lantas dijadikan harapan oleh semua peserta KAA Bandung, terutama karena sebagian besar pernah merasakan penjajahan.

Baca juga: Latar Belakang Konferensi Asia Afrika 1955

Pencetus Gerakan Non-Blok

Setelah Perang Dunia II berakhir, AS dan Uni Soviet mengalami Perang Dingin. Yang menjadi sasaran dari perang ini adalah negara-negara berkembang yang baru saja merdeka, seperti India dan Indonesia.

Kondisi ini yang kemudian membuat Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru, dan para pemimpin dunia lainnya mencetus Gerakan Non-Blok (GNB).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com