Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi As'ad Humam, Penemu Iqro

Kompas.com - 03/12/2021, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - As'ad Humam adalah penemu metode Iqro atau metode cepat belajar membaca Alquran.

Nama Iqro sendiri diambil dari firman Allah yang turun pertama kali, yaitu "iqro" yang artinya bacalah. 

Selain mencetus Iqro, As'ad juga mendirikan Taman Kanak-kanak Alquran (TKA) dan Taman Pendidikan Alquran (TPA) di Kotagede, Yogyakarta. 

Baca juga: KH Abdul Wahab Hasbullah: Peran dan Perjuangannya

Masa muda

Nama asli dari As'ad Humam ialah As'ad. Sedangkan nama belakangnya didapatkan dari nama sang ayah, Humam Siradj. 

As'ad lahir pada 1933 di Kotagede, Yogyakarta, dan menjalani masa mudanya di tanah kelahirannya ini.

Setelah beranjak remaja, As'ad masuk ke pesantren Mualimin di Yogyakarta yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan. 

Akan tetapi, saat menuntut ilmu di Mualimin, ia mengalami gangguan fisik berupa pengapuran dini di tulang belakangnya. 

Akibatnya, As'ad pun tidak mampu bergerak secara wajar, sehingga ia memutuskan untuk mundur dari Mualimin. 

Usai berhenti, As'ad memilih untuk berdagang perhiasan imitasi di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. 

Baca juga: Asal-usul Nama Yogyakarta

Aktif di dunia pendidikan Islam

Semenjak As'ad berdagang perhiasan, ia pun bertemu dengan beberapa tokoh Islam, seperti KH Dahlan Salim Zarkasy dari Semarang.

KH Dahlan Salim inilah yang kemudian membuat As'ad lebih aktif ke dunia pendidikan Islam. 

Ia kerap membantu dalam memberi pelajaran membaca Alquran kepada para santri dengan metode Qiroati yang dikembangkan KH Dahlan.

Al-Quran terlihat di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4/2020). Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa memutuskan untuk meniadakan Tarawih dan kegiatan lainnya yang bisa menimbulkan kerumunan, tetapi tetap menggelar ibadah rutin seperti salat 5 waktu, tadarus, dan Tarawih selama Ramadhan. Namun ibadah tersebut hanya diikuti imam dan pengurus masjid, bukan bagi jemaah umum.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Al-Quran terlihat di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4/2020). Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa memutuskan untuk meniadakan Tarawih dan kegiatan lainnya yang bisa menimbulkan kerumunan, tetapi tetap menggelar ibadah rutin seperti salat 5 waktu, tadarus, dan Tarawih selama Ramadhan. Namun ibadah tersebut hanya diikuti imam dan pengurus masjid, bukan bagi jemaah umum.

Di tengah kesibukannya itu, pada 1988 As'ad mendirikan Taman Kanak-kanak Alquran (TKA) dan Taman Pendidikan Alquran (TPA) di Kampung Selokraman, Kotagede, Yogyakarta.

TKA dan TPA itu didirikan untuk anak usia 7-12 tahun. Kendati demikian, As'ad masih melanjutkan tugasnya membantu KH Dahlan mengajarkan para santri membaca Alquran.

Mencetuskan metode Iqro

Dalam perjalanannya, As'ad menyadari bahwa metode Qiroati yang diciptakan KH Dahlan perlu dikembangkan lagi untuk meningkatkan pencapaian dari metode tersebut. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com