Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabariji, Sultan Ternate yang Dikendalikan Portugis

Kompas.com - 26/11/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Sultan Tabariji adalah raja Ternate yang naik takhta pada 1533 berkat campur tangan Portugis.

Namun, sultan yang kala itu baru berusia 15 tahun langsung diturunkan karena dianggap melakukan pengkhianatan.

Setelah itu, Sultan Ternate Tabaraji diasingkan Portugis ke wilayah Goa di India dan diminta untuk memeluk Kristen apabila ingin kembali berkuasa di kerajaannya.

Hingga akhir hidupnya pada 1545, Sultan Tabariji tidak pernah berhasil kembali menduduki takhta dan tetap dalam cengkeraman bangsa Portugis.

Perjalanan naik takhta

Sultan Tabariji adalah putra Sultan Bayanullah (1500-1521) yang lahir pada 1518 dari ibu bernama Nyai Cili Nukila (Boki Raja), putri Raja Tidore.

Sejak mengamankan hubungan dagang dengan Ternate pada 1522, Portugis secara perlahan mulai ikut campur urusan internal kerajaan.

Hasutan Portugis kepada Dewan Kerajaan berhasil menempatkan Tabariji, yang baru berusia 15 tahun, sebagai sultan, menggantikan kakak tirinya, Sultan Dayal (1529 - 1533).

Portugis berpikir sultan yang masih sangat muda itu dapat dikendalikan sesuai kehendaknya.

Baca juga: Kedatangan Portugis di Ternate

Dilengserkan dan diasingkan ke Goa

Belum genap dua tahun berkuasa, Sultan Tabariji dipaksa turun takhta oleh Gubernur Tristao de Atayde, lantaran dituduh melakukan pengkhianatan.

Sultan dipandang bersalah karena membiarkan Muslim Galela menyerbu Mamuya dan membunuh orang-orang yang baru saja dikristenkan oleh Portugis.

Setelah itu, Sultan Tabariji diasingkan ke Goa di India, di mana ia bertemu dengan Jordao de Freitas, yang kelak bertugas sebagai komandan benteng Portugis di Ternate.

De Freitas menyarankan Tabariji masuk Kristen agar mendapatkan bantuan Portugis untuk menduduki takhtanya kembali.

Tabariji pun menerima saran itu, dan setelah memutuskan untuk masuk Kristen, dibaptis dengan nama Don Manuel. Sang ibu juga melakukan hal sama dan memperoleh nama baptis Dona Isabela.

Melakukan perjanjian dengan Portugis

Setelah berpindah agama, Tabariji menandatangani perjanjian untuk menjadikan Ternate sebagai kerajaan Kristen dan menjadi bagian Kerajaan Portugal.

Perjanjian tersebut mampu meyakinkan Raja Muda dan para pembesar Portugis yang mengadilinya, sehingga ia dinyatakan tidak bersalah.

Ketika perkaranya diputus, Tabariji pun memperoleh pembebasan karena tuduhan yang dialamatkan kepadanya tidak terbukti.

Sebagai ungkapan terimakasih, ia lantas memberikan wilayah Ternate yang ada di Kepulauan Ambon kepada de Freitas.

Baca juga: Kerajaan Ternate: Sejarah, Letak, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Setelah hampir sepuluh tahun berada di Goa, Tabariji dibebaskan dan haknya atas takhta Ternate dipulihkan.

Pada 1544, de Freitas diangkat menjadi kapten baru atas benteng Portugis di Ternate oleh penguasa di Goa.

Tabariji kemudian turut berlayar menuju kampung halamannya bersama de Freitas, yang hendak mengambil posisi barunya.

Meninggal di Malaka

Tabariji tidak pernah berkuasa lagi, karena pada 1545 ia meninggal di Malaka dalam perjalanannya kembali ke Ternate.

Sepeninggalnya, perang antara Portugis dengan Ternate yang dipimpin Sultan Khairun semakin memanas.

Pasalnya, berbekal perjanjiannya dengan Tabariji, Portugis berusaha mengambil alih Ternate dari Sultan Khairun.

Namun, Sultan Khairun tidak serta merta tunduk terhadap Portugis, bahkan mengobarkan perlawanan besar-besaran bersama rakyatnya.

Sultan Khairun juga menyangsikan pemberian Kepulauan Ambon kepada de Freitas dan menganggap perubahan Ternate menjadi kerajaan Kristen tidak sah.

 

Referensi:

  • Abdurachman, Paramita R. (2008). Bunga Angin Portugis di Nusantara: Jejak-jejak Kebudayaan Portugis di Indonesia. Jakarta: LIPI Press.
  • Amal, M. Adnan. (2016). Kepulauan Rempah-rempah: Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950. Jakarta: Gramedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com