KOMPAS.com - Kerajaan Klungkung adalah penerus Kerajaan Gelgel, yang pernah menjadi penguasa tunggal di Bali.
Oleh karena itu, rajanya diakui sebagai yang tertinggi di antara raja-raja di Bali dan memakai gelar Dewa Agung.
Kerajaan Klungkung didirikan oleh Dewa Agung Jambe pada 1668 di bagian tenggara Pulau Bali, atau tepatnya berada di Kabupaten Klungkung saat ini.
Sejak didirikan hingga keruntuhannya, kerajaan ini beberapa kali terlibat pertarungan sengit dengan Belanda.
Sejarah Kerajaan Klungkung dapat ditelusuri sejak pemberontakan yang menimpa Kerajaan Gelgel pada 1651.
Kala itu, patih Gelgel yang bernama Gusti Agung Maruti memimpin pemberontakan hingga berhasil merebut takhta kerajaan.
Selama pemerintahan Gusti Agung Maruti, putra raja sebelumnya yang bernama Dewa Agung Jambe melarikan diri ke Semarapura di Klungkung.
Di saat yang sama, wilayah bawahan Gelgel banyak yang melepaskan diri menjadi Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Karangasem, Mengwi, dan Tabanan, yang memiliki pemerintahan sendiri.
Pada 1686, Dewa Agung Jambe berhasil merebut kembali kekuasaan leluhurnya dari Gusti Agung Maruti.
Setelah itu, pusat pemerintahan kerajaan dipindahkan ke istana Semarapura di Klungkung, tempat persembunyiannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.