Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Terjadinya Perang Salib

Kompas.com - 22/11/2021, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasukan Muslim dan Kristen pernah terlibat dalam pertempuran panjang selama hampir dua abad yang kemudian dikenal sebagai peristiwa Perang Salib.

Perang Salib yang berlangsung antara 1095-1291 M sangat masif, desktruktif, dan tentunya menuntut banyak korban jiwa.

Melalui perang ini, umat Kristen Eropa tidak hanya ingin mengamankan dan mempertahankan Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur), tetapi juga merebut kembali Yerusalem, yang mereka klaim sebagai Tanah Suci, dari kekuasaan Muslim.

Namun di samping itu, terdapat tujuan-tujuan tersembunyi, seperti ambisi Paus Urbanus untuk membebaskan dirinya dari ancaman para penguasa politik di Barat yang telah melepaskan diri dari pengaruhnya.

Secara umum, pendapat kebanyakan ahli sejarah meyakini bahwa motif terjadinya Perang Salib adalah demi kepentingan agama, politik, ekonomi, dan sosial.

Hanya saja, motif agama kemudian dijadikan kedok untuk menutupi semua motif lainnya. Berikut ini berbagai penyebab terjadinya Perang Salib antara umat Muslim dan Kristen.

Motif agama

Agama dipandang sebagai motif paling utama yang menyulut berkobarnya Perang Salib. Salah satu buktinya ketika para tentara Kristiani meletakkan simbol salib pada senjata ataupun barang bawaan mereka.

Pada saat itu, di Barat sedang terjadi gerakan kebangkitan agama, yang membuat semakin kuatnya peran paus.

Sosok yang dikenal sebagai penyeru Perang Salib adalah Paus Urbanus II, yang berhasil menggelorakan semangat untuk melancarkan perang melawan kaum Muslimin.

Hal ini dilakukan setelah masyarakat Kristen Eropa merasa kehilangan kebebasan dan keamanan untuk beribadah di tanah suci Yerussalem.

Padahal sejatinya, Dinasti Seljuk hanya menerapkan kebijakan baru agar tidak tercipta ancaman ketika umat Kristiani beribadah di Yerusalem.

Kebijakan yang ditanggapi berlawanan inilah yang mendorong sebagian besar masyarakat Kristen untuk berpartisipasi dalam Perang Salib dengan tujuan utama merebut Tanah Suci Baitul Maqdis (Yerusalem).

Baca juga: Sejarah Singkat Perang Salib

Motif politik

Ide perang sebenarnya bersumber pada motif politik Paus Urbanus II, Kekaisaran Bizantium, dan peperangan di wilayah Spanyol Islam (Andalusia).

Kuatnya peran paus dan semangat keagamaan dalam jiwa pengikutnya kemudian dimanfaatkan oleh gereja untuk mencapai ambisi duniawi.

Ketika ide Perang Salib muncul, keinginan gereja untuk segera memperluas wilayah pengaruhnya menjadi tidak tertahankan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com