Pada akhirnya, Sultan Khairun dibebaskan dan Portugis mengaku ingin mengadakan pertemuan untuk berunding.
Kemarahan luar biasa dari masyarakat Maluku Utara terhadap bangsa Portugis terjadi saat Sultan Khairun dikhianati.
Pada 1570, Sultan Khairun ditipu dan dengan diam-diam dibunuh di Benteng Sao Paolo dengan dalih untuk berunding.
Pembunuhan ini memicu perlawanan lanjutan yang lebih besar dari rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Baabullah, putra Sultan Khairun.
Referensi: