Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Syekh Siti Jenar

Kompas.com - 27/10/2021, 14:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Konon guru Syekh Siti Jenar itu bernama Abdul Malik Al-Baghdadi yang kemudian menjadi mertuanya.

Saat belajar di Baghdad, Syekh Siti Jenar lebih tertarik pada ilmu Tasawuf. Ia begitu mendalami hingga menguasai ilmu tersebut.

Karena pendalaman ilmu Tasawuf itu, ia sampai berguru pada Syekh Ahmad Baghdadi yang menganut aliran tarekat Akmaliyah.

Ia juga menganut aliran tarekat Akmaliyah itu melalui gurunya tersebut.

Selain itu, Syekh Siti Jenar juga menganut tarekat Syathariyah. Ia pelajari tarekat Syathariyah dari sepupunya yang juga merupakan guru rohaninya.

Baca juga: Wali Songo dan Wilayah Penyebarannya

Menyebarkan Islam di Jawa

Setelah menuntut ilmu di Baghdad, Syekh Siti Jenar pergi ke Malaka dan mengajarkan ilmunya di sana. Di Malaka ia mendapatkan gelar Syekh Datuk Abdul Jalil dan Syekh Jabarantas.

Tak lama di Malaka, ia pun pindah ke Jawa dan menuju ke Giri Amparan Jati. Ia tinggal bersama sepupunya Syekh Datuk Kahfi.

Di Giri Amparan Jati, Syekh Siti Jenar menyebarkan agama Islam dan memiliki banyak murid dan pengikut.

Baca juga: Sejarah Masuknya Islam di Jawa Tengah

Muridnya tersebut datang dari berbagai golongan, baik dari masyarakat umum hingga bangsawan.

Setelah memiliki banyak murid, Syekh Siti Jenar mendirikan sebuah pondok pesantren untuk belajar di Dukuh Lemah Abang, Cirebon.

Sejak saat itulah Syekh Siti Jenar dikenal dengan sebutan Syekh Lemah Abang.

 

Referensi:

  • Sunyoto, Agus. 2018. Atlas Wali Songo. Tanggerang Selatan: Pustaka IIMaN
  • Mulkham, Abdul Munir. 1999. Syekh Siti Jenar: Pergumulan Islam Jawa. Yogyakarta: Bentang Budaya
  • Sholikin, Muhammad. 2008. Trilogi Syekh Siti Jenar. Yogyakarta: Narasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com