Upaya Hoesein lantas kemudian menghasilkan nota Departemen Pengajaran Hindia Belanda yang salah satu isinya mengulas tentang rencana pendirian Landbouwhogeschool (Sekolah Tinggi Pertanian) di Bogor.
Pada 16 September 1940, Hoesein Djajadiningrat selaku Pejabat Direktur Pengajaran dan Urusan Kehormatan mengirim surat kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda agar mempersiapkan pendirian fakultas pertanian.
Gubernur Jenderal AWL Tjarda van Starkenborgh Stachouwer membalas surat itu pada 25 September 1940.
Di surat tersebut ia menyebutkan pembentukan komisi untuk mempersiapkan fakultas ilmu pengetahuan pertanian yang diisi lima orang.
Akhirnya, Faculteit van Landbouwwetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Pertanian) diresmikan melalui Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 31 Oktober 1941.
Namun, fakultas ini mengalami kegagalan seiring dengan kalahnya Belanda di Perang Dunia II dan Indonesia diduduki oleh Jepang tahun 1942.
Pasca-Indonesia merdeka tahun 1945, dibentuk perguruan tinggi Nood-Universiteit di Jakarta, 21 Januri 1946.
Nood-Universiteit ini mengelola lima fakultas, salah satunya Landbouwkundige Faculteit (Fakultas Pertanian).
Baca juga: Sistem Pendidikan di Era Belanda
Pada 1947, Nood-Universiteit berganti nama menjadi Universiteit van Indonesie yang mengelola dua fakultas, yaitu Diergeneeskundige Faculteit (Fakultas Kedokteran Hewan) dan Landbouwkundige Faculteit (Fakultas Pertanian).
Tanggal 27 April 1952, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Pertanian secara resmi oleh Presiden Soekarno.
Namun, proses ini berjalan cukup lama karena Universiteit Indonesia mengalami berbagai dinamika, termasuk perubahan nama menjadi Universitas Indonesia tahun 1955.
Akhirnya, tanggal 1 September 1965, kampus UI di Bogor memisahkan diri dan resmi berdiri dengan nama Insitut Pertanian Bogor (IPB).
Referensi: