Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Common Sense, Pamflet Thomas Paine yang Dorong Kemerdekaan AS

Kompas.com - 21/09/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Common Sense adalah sebuah pamflet tebal karya Thomas Paine yang diterbitkan pertama kali pada 1776.

Dengan bahasa yang lugas dan persuasif, pamflet 47 halaman ini menjelaskan alasan kemerdekaan harus dicapai.

Keistimewaan pamflet Common Sense karya Thomas Paine adalah mampu menyadarkan penduduk koloni untuk memerjuangkan tujuan mereka, yakni meraih kemerdekaan dari Inggris.

Common Sense pertama kali diterbitkan secara anonim pada 10 Januari 1776, pada awal Revolusi Amerika.

Sejak saat itu, pamflet ini langsung menjadi sensasi dan banyak dijual serta dibaca di berbagai tempat umum.

Common Sense kemudian diakui sebagai salah satu fenomena yang menginspirasi gerakan kemerdekaan Amerika Serikat.

Sejarah penulisan

Thomas Paine adalah seorang pemikir politik dan penulis Inggris yang pertama kali menginjakkan kaki di Amerika pada November 1774.

Meski hubungan penduduk koloni dan Inggris telah memanas sejak lama, tetapi gagasan kemerdekaan pada awalnya belum direnungkan dengan matang.

Paine menemukan bahwa penduduk koloni begitu tergantung dengan Inggris dan seakan tidak dapat menentangnya.

Oleh karena itu, penduduk koloni selalu memilih jalan damai ketika terjadi perselisihan dengan Inggris.

Baca juga: 4 Juli, Hari Kemerdekaan Amerika Serikat

Berdasarkan temuan itu, Common Sense mulai ditulis pada akhir 1775 dengan judul awal Plain Truth (Kebenaran Biasa).

Pada awalnya, Paine menulis dalam bentuk serangkaian surat yang akan diterbitkan di berbagai makalah Philadelphia.

Namun, karena tulisannya ternyata sangat panjang dan berat untuk diterbitkan sebagai surat, Paine memilih bentuk pamflet.

Isi Common Sense

Isi pamflet Common Sense karya Thomas Paine terdiri atas empat bagian, sebagai berikut.

  1. Asal Mula dan Rancangan Pemerintahan Secara Umum, Dengan Penjelasan Ringkas tentang Konstitusi Inggris
  2. Dari Monarki dan Suksesi Turun-temurun
  3. Pemikiran tentang Keadaan Amerika Saat ini
  4. Tentang Kemampuan Amerika Saat Ini, Dengan Beberapa Refleksi Lainnya

Secara umum, isi Common Sense menyerukan pentingnya kemerdekaan dan menggembleng keyakinan kaum koloni agar berjuang melepaskan diri dari Inggris.

Baca juga: Sejarah Mulainya Perbudakan di Amerika Serikat

Dalam tulisannya, Paine juga menyerang monarki yang diwariskan secara turun-temurun.

Ia menyatakan bahwa seorang lelaki yang jujur jauh lebih berguna bagi masyarakat daripada antek-antek kerajaan.

Paine memberikan pilihan, terus tunduk kepada raja tiran dan pemerintahan yang usang, atau kebebasan dan kebahagiaan sebagai republik yang merdeka dan mandiri.

Sejak diterbitkan dan beredar di seluruh koloni, isi Common Sense terbukti mampu membulatkan tekat penduduk koloni untuk memerdekaan diri dari Inggris.

Pengaruh Common Sense

Berawal dari Philadelphia, Common Sense segera menyebar dan menjadi sensasi di Tiga Belas Koloni.

Dalam waktu tiga bulan, 100.000 kopi pamflet ini telah terjual habis. Pada 10 Mei 1776, sebuah resolusi untuk memotong tali belenggu Inggris dikeluarkan oleh sebuah komite.

Kemudian pada 7 Juni 1776, Richard Henry Lee dari Virginia mencetuskan sebuah resolusi yang menyatakan bahwa serikat koloni adalah negara-negara bagian yang bebas dan independen karena secara hak mengharuskan demikian.

Kamudian sebuah komite yang terdiri dari lima orang dibentuk dan dipimpin oleh Thomas Jefferson dari Virginia.

Komite ini ditunjuk untuk menyiapkan secepatnya sebuah deklarasi secara resmi. Akhirnya, pada 4 Juli 1776, deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat dicetuskan di Philadelphia.

 

Referensi:

  • Habibah, Umi dan Bagus Muslih Ma'rif. (2020). Sejarah Amerika. Semarang: ALPRIN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com