Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Pidato "I Have a Dream" Martin Luther King

Kompas.com - 21/09/2021, 08:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Martin Luther King Jr. merupakan seorang pendeta dan aktivis yang menjadi juru bicara paling berpengaruh dalam gerakan hak-hak sipil Amerika dari 1955 hingga pembunuhannya pada 1968.

Melalui pidato-pidatonya, Luther King mampu menginspirasi dan menggerakkan hati banyak orang.

Salah satu pidatonya yang terkenal bertajuk "I Have a Dream" atau "Aku Punya Mimpi", yang ia bawakan pada 28 Agustus 1963 di Lincoln Memorial, Washington DC, di hadapan sekitar 250.000 orang.

Bahkan hingga saat ini, pidato Luther King itu dianggap sebagai salah satu pidato terpenting dalam sejarah Amerika Serikat.

Lahir dari keresahan Martin Luther King

"I Have a Dream" lahir dari keresahan Martin Luther King, seorang kulit hitam yang sejak kecil akrab dengan diskriminasi rasial.

Sebagai pejuang kesetaraan, ia tidak asing dengan tantangan dari warga kulit putih ataupun pemerintah.

Namun pidatonya siang itu, berhasil membuat sekitar 250.000 orang yang berkumpul di Lincoln Memorial berdecak kagum dan terbakar semangatnya.

Dalam pidato itu, Luther King menyentil masalah pengangguran, rasial, keadilan sosial, hak-hak sipil, kesetaraan gender antara kulit putih dan kulit hitam, serta harapan untuk dicabutnya undang-undang dan kebijakan yang mendukung segregasi berdasarkan ras.

Seluruh dunia kemudian mengingat pidato "I Have a Dream" sebagai visi pribadi Martin Luther King yang berdampak besar terhadap banyak orang.

Baca juga: Abolisionisme, Penghapusan Perbudakan di Amerika Serikat

Isi pidato Martin Luther King

Di Lincoln Memorial, Martin Luther King menyampaikan pidato selama 17 menit. Dari pidatonya itu, terdapat bagian yang paling terkenal, yang justru tidak berasal dari naskah yang telah disiapkannya.

Berikut ini terjemahan penggalan pidato Martin Luther King.

"Aku katakan kepadamu hari ini, kawanku, meskipun kita menghadapi kesulitan hari ini dan besok, aku masih punya mimpi. Ini adalah mimpi yang berakar dari mimpi orang Amerika.

Aku punya mimpi bahwa suatu hari nanti bangsa ini akan bangkit dan hidup berdasarkan makna sejati dari tekadnya: 'Kami adalah bukti nyata dari keyakinan bahwa: semua manusia diciptakan sama'.

Aku punya mimpi bahwa suatu hari nanti di Red Hills Georgia, anak-anak mantan budak dan anak-anak mantan pemilik budak bisa duduk semeja dalam persaudaraan.

Aku punya mimpi bahwa suatu hari nanti, bahkan di Mississippi, sebuah negara bagian yang terpanggang oleh panasnya ketidakadilan, terpanggang panasnya penindasan, akan menjelma menjadi oase bagi kebebasan dan keadilan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com