KOMPAS.com - Sejarah mencatat bahwa penemu Benua Amerika adalah seorang pelaut Italia bernama Christopher Columbus.
Akan tetapi, dalam perkembangannya, anggapan tersebut ternyata terbukti salah.
Banyak spekulasi bermunculan bahwa Columbus bukan orang pertama yang menemukan Amerika dan berinteraksi dengan penduduk aslinya.
Beberapa orang dari Afrika, Asia, dan Eropa lainnya diklaim telah sampai ke Amerika jauh sebelum penjelajahan Columbus pada 1492.
Kendati demikian, tidak semua klaim tersebut diterima oleh para ilmuwan dan sejarawan.
Lantas, siapakah penemu Benua Amerika sebenarnya?
Baca juga: Apakah Bangsa Viking Nyata?
Penemu Benua Amerika sebelum Columbus yang diakui oleh sejarawan adalah bangsa Viking.
Viking adalah sebutan untuk orang-orang Skandinavia yang pernah menjelajah dan menjarah di wilayah Eropa dan sebagian Amerika Utara mulai sekitar akhir abad ke-8.
Menurut sejarah Islandia, pemimpin bangsa Viking, Leif Eriksson, adalah orang Eropa pertama yang menemukan Amerika pada sekitar tahun 1000, jauh sebelum Christopher Columbus.
Ia diduga mendirikan pemukiman di L'Anse aux Meadows, yang terletak di Newfoundland dan Labrador, Kanada.
Argumen ini didukung oleh bukti sejarah dan arkeologi berupa sisa-sisa pemukiman Viking di L'Anse aux Meadows yang ditemukan oleh penjelajah Norwegia pada 1960.
Situs ini menjadi satu-satunya bukti kontak lintas samudra sebelum Columbus yang diterima secara luas.
Bahkan L'Anse aux Meadows telah ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1978.
Baca juga: Para Penjelajah yang Pernah Sampai ke Indonesia
Selama Abad Penjelajahan bangsa Eropa, Christopher Columbus menjadi salah satu wakil Spanyol yang melakukan pelayaran menyusuri Samudra Atlantik.
Pada awalnya, tujuan Columbus melakukan penjelajahan adalah untuk menemukan rute dari Eropa ke dunia Timur (Asia).