Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Krisis Rohingya bagi Bangladesh

Kompas.com - 20/09/2021, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Hal ini membuat badan keamanan Bangladesh khawatir, bahwa ARSA akan terus merekrut pengikut dan menggunakan kamp sebagai basis pertempuran lintas batas.

Selain itu, pemerintah Bangladesh pun waswas apabila ARSA memiliki kaitan dengan organisasi teroris regional maupun internasional.

Bidang ekonomi

Kedatangan pengungsi Rohingya dalam jumlah sangat besar menimbulkan dampak serius bagi perekonomian Bangladesh.

Sebagai negara kecil dan hanya terdiri dari dataran rendah, kedatangan etnis Rohingya membuat negara ini semakin penuh sesak dan kekurangan sumber daya.

Sedangkan bantuan kemanusiaan dari dunia internasional yang mengalir juga tidak mencukupi.

Kota pesisir dan pantai Cox's Bazar yang dulunya menjadi tujuan wisata utama Bangladesh, sekarang dibanjiri oleh para pekerja kemanusiaan asing. Selain itu, banyak buruh harian dan penduduk setempat yang mengeluh karena kenaikan harga barang-barang pokok.

Mereka juga banyak yang kehilangan pekerjaan karena para pengungsi bersedia menerima upah yang jauh lebih rendah.

Baca juga: Konflik Jalur Bukit Chittagong: Latar Belakang dan Pemberontakan

Bidang sosial

Para pengungsi telah mengubah demografi wilayah Ukhia dan Teknaf di Bangladesh, di mana pengungsi Rohingya sekarang jumlahnya dua kali lebih banyak dari penduduk lokal.

Selain itu, tingkat kelahiran etnis Rohingya juga jauh lebih tinggi daripada penduduk Bangladesh sendiri.

Padahal, bayi yang lahir itu menghadapi risiko kekurangan gizi, penyakit, dan kematian karena ketidakjelasan nasib para pengungsi.

Pekerjaan pemerintah Bangladesh pun bertambah banyak karena para pengungsi juga berisiko untuk terjerumus dalam perdagangan manusia.

Kerusakan lingkungan

Derasnya arus pengungsi Rohingya yang masuk ke Bangladesh dalam empat tahun terakhir telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan hilangnya lahan berhutan.

Pasalnya, untuk membangun pemukiman etnis Rohingya, hutan lindung terpaksa dibuka dan pohon-pohonnya digunakan sebagai kayu bakar.

Daerah yang sebelumnya dihuni gajah liar kini tandus. Begitu pula dengan lahan yang subur, hijau, dan berbukit dengan cepat berubah menjadi hamparan tanah yang ditutupi tenda pemukiman.

Aktivitas para pengungsi juga membuat sumber air tanah cepat habis dan terkontaminasi.

Selain itu, polusi udara di Ukhia dan Tekfnaf meningkat karena asap dari kayu bakar para pengungsi dan knalpot dari ribuan kendaraan yang membawa orang ataupun barang ke kamp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com