Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Jalur Bukit Chittagong: Latar Belakang dan Pemberontakan

Kompas.com - 19/04/2021, 18:14 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konflik Jalur Bukit Chittagong adalah konflik politik dan bersenjata antara pemerintah Bangladesh dan Parbatya Chattagram Jana Samhati Samiti (PCJSS) (Partai Persatuan Rakyat di Jalur Bukit Chittagong) dan sayap bersenjatanya, Shanti Bahini.

Masalah utamanya adalah tentang otonomi dan hak tanah Suku Jumma, Suku Chakma, dan penduduk asli Jalur Bukit Chittagong lainnya.

Pada 1977, Shanti Bahini melancarkan aksi pemberontakan melawan pasukan pemerintah.

Konflik tersebut berlanjut selama 20 tahun sampai pemerintah Bangladesh dan PCJSS menandatangani perjanjian damai pada 1997.

Bentrokan antara pasukan militer Bangladesh dan kelompok PCJSS mengakibatkan korban yang sangat banyak di kedua belah pihak.

Ada juga laporan pemerkosaan massal oleh paramiliter Bangladesh Ansars.

Baca juga: Upaya Penyelesaian Konflik Kamboja 1979-1980

Latar belakang

Asal mula konflik di Jalur Bukit Chittagong bermula saat Bangladesh adalah sayap timur Pakistan.

Kebencian meluas di masyarakat akibat perpindahan sebanyak 100.000 penduduk asli karena pembangunan Bendungan Kaptai pada 1962.

Penduduk yang dipindahkan tidak menerima kompensasi dari pemerintah dan ribuan lainnya melarikan diri ke India.

Setelah Negara Bangladesh terbentuk pada 1971, perwakilan Jalur Bukit Chittagong Manabendra Narayan Larma, yang merupakan seorang politisi Chakma, mengupayakan otonomi dan pengakuan hak-hak masyarakat di wilayah tersebut.

Larma dan perwakilan Jalur Bukit Chittagong lainnya memprotes rancangan Konstitusi Bangladesh karena tidak mengakui identitas etnis dan budaya orang-orang non-Bengali di Bangladesh.

Kebijakan pemerintah hanya mengakui budaya Suku Bengali dan bahasa Bengali.

Dalam pertemuan dengan Larma, pendiri Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman, dilaporkan mengancam akan menempatkan orang luar di Jalur Bukit untuk mengurangi proporsi penduduk asli supaya mereka menjadi minoritas.

Konflik antara pemerintah Bangladesh dan orang Jumma dilatarbelakangi oleh akses orang luar ke Jalur Bukit Chittagong dibuka seluas-luasnya.

Oleh karena itu, Larma dan penduduk lainnya mendirikan Parbatya Chattagram Jana Samhati Samiti (PCJSS) sebagai organisasi politik penduduk asli yang bersatu pada 1973.

Baca juga: Kondisi Politik pada Masa Demokrasi Liberal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com