Setelah tiba di tanah air, tawaran bantuan senjata tersebut disampaikan kepada Presiden/Panglima Tertinggi ABRI di hadapan rakyat Komando Operasi Tertinggi (KOTI).
Baca juga: Dwifungsi ABRI: Sejarah dan Penghapusan
Keputusan mengenai pembentukan Angkatan Kelima ini oleh ABRI diserahkan kepada Pemimpin Besar Revolusi.
Pada 1965, Angkatan Darat dipimpin Letjen Ahmad Yani. Umumnya, para jenderal dalam AD ini adalah golongan anti-komunis.
Oleh sebab itu, mereka menentang pembentukan Angkatan Kelima.
Bagi Yani, membentuk departemen Angkatan kelima tidak efisien,
Yani secara tegas juga menyampaikan penolakannya atas usul Aidit. Selain dianggap tidak efisien, pasukan sipil bersenjata sudah ada dalam wujud Pertahanan Sipil.
Pasca-peristiwa Gerakan 30 September, praktis Angkatan Kelima lenyap.
Angkatan Darat dengan Supersemar akhirnya membubarkan PKI dan ormas-ormasnya.
Ormas-ormas dari Angkatan Lima di antaranya dari Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia dan SOBSI yang dituduhkan merupakan unsur Angkatan Kelima.
Baca juga: Supersemar: Latar Belakang, Isi, dan Tujuan
Artikel ini telah tayang di Historia.id dengan judul "Polemik Angkatan Kelima".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.