Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Konflik Serbia-Albania

Kompas.com - 01/09/2021, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Di saat yang sama, terjadilah Perang Balkan I (1912-1913) yang melibatkan Serbia, Montenegro, Yunani, dan Bulgaria melawan Ottoman.

Dalam perang ini, salah satu tujuan strategis dari politik Serbia adalah untuk memperoleh jalur ke Laut Adriatik, supaya dapat berbagi perbatasan dengan sekutunya, Yunani.

Di saat yang sama, langkah tersebut berarti menyangkal kedaulatan Albania, yang baru saja mendeklarasikan kemerdekaannya.

Salah satu hasil dari Perang Balkan I adalah jatuhnya Kosovo ke tangan Serbia. Oleh para penduduk Albania di wilayah tersebut, hal ini dianggap sebagai pendudukan Serbia.

Ketegangan antara Serbia dan Albania pun terus berlanjut dan memanas sepanjang Perang Dunia I (1914-1918) hingga Perang Dunia II (1939-1945).

Kisruh Kosovo

Pada 1945, Serbia, Slovenia, Makedonia, Kroasia, Bosnia, dan Montenegro bergabung dengan Republik Federal Sosialis Yugoslavia, yang diperintah oleh Josip Broz Tito.

Oleh Josip Broz Tito, Kosovo kemudian diberi keistimewaan sebagai daerah otonom, tetapi masih menjadi bagian Serbia.

Kebijakan tersebut membuat kekuatan Serbia atas Kosovo melemah. Hingga 1980-an, ketegangan antara etnis Albania yang menjadi mayoritas dan etnis Serbia sebagai minoritas di Kosovo kian memanas.

Baca juga: Perang Tujuh Tahun: Latar Belakang dan Dampaknya

Lambat laun, etnis Albania pun terilhami untuk memerdekakan Kosovo dari Serbia. Hal ini berujung pada Perang Kosovo (1998-1999).

Ketika Tentara Pembebasan Kosovo (Kosovo Liberation Army) pimpinan Albania mulai melawan, pihak berwenang Serbia menanggapinya dengan kekerasan.

Konflik ini memaksa ratusan ribu orang Albania Kosovo melarikan diri ke Albania, sementara puluhan ribu orang dari kedua negara tewas menjadi korban.

Perseteruan sengit antara Serbia dan etnis Albania akhirnya dapat diredam setelah NATO dan PBB turun tangan.

Akan tetapi, konflik kembali memanas saat Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya secara sepihak pada 17 Februari 2008.

Meski Mahkamah Internasional menyatakan bahwa deklarasi kemerdekaan Kosovo tidak melanggar hukum-hukum internasional, tetapi Serbia masih menolak keputusan tersebut.

Pada 2013, pemerintah Serbia dan Kosovo berupaya menyelesaikan sengketa dengan menandatangani Brussels Agreement.

Meski kesepakatan tersebut tidak sepenuhnya mengakhiri ketegangan di antara kedua pihak, secara umum situasi politik dan keamanan di Kosovo terbilang cukup stabil.

 

Referensi:

  • Batakovic, Dusan T. (2014). Serbia, the Serbo-Albanian Con?ict and the First Balkan War. Balcanica, (45), 317-352.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com