Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubilai Khan, Penguasa Terbesar Asia

Kompas.com - 02/08/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Marco Polo menjadi pegawai kekaisaran Mongol selama 16 tahun, hingga dirinya kembali ke Venesia pada 1291.

Kegagalan kampanye militer

Pasca 1279, pemerintahan Kubilai Khan mulai menghadapi kesulitan keuangan karena peperangan dan berbagai proyek pembangunan lainnya.

Upaya-upayanya untuk mengumpulkan pendapatan dari pajak pun terganggu oleh korupsi dan skandal politik.

Hal inilah yang diduga menjadi salah satu penyebab kegagalan serangan Mongol ke Jepang dan berbagai negeri di Asia Tenggara, termasuk Pulau Jawa.

Baca juga: Serangan Mongol ke Jawa: Penyebab dan Kronologinya

Kegagalan kampanye militer Kubilai Khan juga disebabkan oleh faktor alam.

Armada besarnya yang terdiri dari sekitar 140.000 tentara yang hendak menyerang Jepang, dihantam oleh ganasnya topan.

Akibatnya, sebagian besar kapalnya tenggelam, sementara sekitar setengah dari pasukannya tewas atau ditangkap.

Setelah kegagalan itu, Kubilai Khan bermaksud menyerang Pulau Jawa pada 1293 untuk menghukum Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari.

Hal ini dilakukan setelah Raja Kertanegara menolak untuk tunduk pada Kekaisaran Mongol dan membayar upeti.

Namun, dalam waktu kurang dari setahun, pasukan Kubilai Khan terpaksa mundur karena serangan pasukan Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit.

Akhir hidup

Kubilai Khan menjadi sangat sedih setelah istri dan pewarisnya meninggal.

Suasana hatinya menjadi semakin buruk setelah mengetahui kampanye militernya ke Vietnam dan Jepang menemui kegagalan.

Ia kemudian menarik diri dari pemerintahan dan melampiaskan kesedihannya pada makanan dan minuman.

Alhasil, kesehatannya semakin memburuk karena berbagai macam penyakit mulai menggerogoti tubuhnya.

Kubilai Khan meninggal pada 18 Februari 1294 di usia 78 tahun.

Dua hari kemudian, rombongan membawa jenazahnya ke pemakaman para kaisar di Mongolia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com