Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Lampung 2012: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak

Kompas.com - 30/07/2021, 11:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Akibat penyerangan tersebut, satu kios obat-obatan dan kelontong milik Made Sunarya terbakar. 

Masih belum berakhir, bentrokan kedua terjadi pada 28 Oktober 2012 pukul 01.00 WIB. 

Massa dari warga Lampung berjumlah lebih dari 200 orang merusak dan membakar rumah milik Saudara Wayan Diase. 

Kemudian, pukul 09.30 WIB, terjadi bentrok antara massa suku Lampung dengan masa suku Bali di Desa Sidorejo. 

Akibatnya, tiga orang meninggal dunia. Mereka adalah Yahya, Marhadan, dan Alwi.

Sedangkan empat warga lainnya mengalami luka-luka karena senjata tajam dan senapan angin, yaitu Ramli, Syamsudin, Ipul, dan Mukmin. 

Kemudian, bentrokan terakhir terjadi pada 29 Oktober 2012. 

Pukul 14.00 WIB, massa Desa Agom berhasil memasuki Desa Balinuraga dengan menyusup melalui kebun dan sawah. 

Setelah itu, massa suku Lampung segera melakukan penyerangan. Mereka membakar sejumlah rumah warga Desa Agom. 

Baca juga: Puputan Margarana, Pertempuran Rakyat Bali Mengusir Belanda

Dampak

Akibat dari peristiwa bentrok antara warga Desa Agom dan Desa Balinuraga, total terdapat 14 orang tewas.

Selain itu, ratusan rumah dan puluhan kendaraan bermotor juga rusak. 

Bentrokan yang terjadi sejak 27 Oktober hingga 29 Oktober 2012 ini menyebabkan ratusan orang dari Desa Balinuraga mengungsi. 

Pascakerusuhan, warga Desa Agom dan Desa Balinuraga melakukan kesepakatan damai untuk tidak saling menuntut secara hukum. 

Dalam kesepakatan tersebut tercatata ada 10 perdamaian, antara lain sepakat untuk menjaga keamanan, ketertiban, kerukunan, dan perdamaian antarsuku di Lampung Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com