Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ki Bagus Hadikusumo: Kiprah dan Karyanya

Kompas.com - 30/07/2021, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ki Bagus Hadikusumo adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Yogyakarta.

Pada 1942, ia ditunjuk untuk menggantikan posisi KH Mas Mansur sebagai ketua umum Muhammadiyah. 

Semasa kepemimpinannya di Muhammadiyah, Hadikusumo juga tergabung dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). 

Dalam sidang-sidang PPKI, Ki Bagus Hadikusumo memperjuangkan agar Islam menjadi pilar dalam dasar negara.

Baca juga: Moestopo: Peran, Kiprah, dan Perjuangan

Masa Muda

Ki Bagus Hadikusumo lahir di Yogyakarta, 24 November 1890. Sewaktu kecil, ia akrab disapa Hidayat. 

Ki Bagus Hadikusumo sendiri berasal dari keluarga priyayi santri dari daerah Kauman, Yogyakarta.

Di lingkungan tempat ia tinggal sangatlah kental akan kultur Islami, sehingga kultur tersebut telah melekat dalam dirinya.

Ayahnya, Kyai Hasyim, adalah seorang abdi dalem Kraton Yogyakarta. 

Pendidikan formal yang Ki Bagus Hadikusumo jalani hanyalah sampai pada tingkat sekolah dasar.

Pendidikan agama ia dapatkan dari sang ayah serta dua pesantren tradisional di Wonokromo dan Pekalongan.

Di pesantren tersebut lah, Hadikusumo mulai mengenal ilmu tasawuf. 

Akan tetapi, pengaruh terbesar yang ia dapat selagi mempelajari ilmu Islam adalah berasal dari KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. 

Baca juga: Sukarni Kartodiwirjo: Masa Muda, Peran, Perjuangan

Kiprah

Perjuangan serta pemikiran dari Ki Bagus Hadikusumo tidak terlepas dari organisasi Islam bernama Muhammadiyah.

Ia pun juga sempat memegang beberapa jabatan di dalam organisasi tersebut. 

Jabatan pertama yang ia pegang adalah sebagai Ketua Majelis Tabligh, lalu Ketua Majelis Tarjih, dan posisi puncak, Ketua Pengurus Besar (PB) Muhammadiyah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com