Ia pun menghimpun kekuatan dengan Raja Tempasuk dan Raja Ismail asal Johor untuk melawan Belanda.
Pertempuran dimulai pada 13 Mei 1787 dengan pasukan Sultan Mahmud Riayat Syah yang melakukan gerilya.
Belanda pun berhasil terpukul mundur pada Mei 1787.
Strategi gerilya laut yang dilakukan Sultan Mahmud Riayat Syah berhasil menumpas Belanda.
Baca juga: Cheng Ho, Laksamana Muslim yang Berpengaruh di Indonesia
Sultan Mahmud Riayat Syah wafat di Daik, Lingga, 12 Januari 1811. Jasadnya dimakamkan di belakang Majid Sultan, Daik Lingga.
Untuk menghargai jasa-jasanya, Presiden Joko Widodo menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional Indonesia.
Upacara tersebut dilakukan di Istana Negara pada 9 November 2017 berdasarkan Kepres RI No. 115/TK/ Tahun 2017.