KOMPAS.com - Perbudakan di Amerika telah berlangsung sejak abad ke-17.
Selama dua abad lebih, praktik perbudakan di Amerika dilakukan secara legal.
Bahkan hingga Proklamasi Kemerdekaan Amerika Serikat pada 1776, perbudakan masih terjadi di beberapa negara bagian.
Seiring berjalannya waktu, muncul gerakan yang mendukung penghapusan perbudakan atau disebut abolisionisme.
Bermula dari gerakan ini, perbudakan di Amerika akhirnya resmi dihapuskan setelah disahkannya Amendemen Konstitusi Amerika Serikat ke-13 pada 1865.
Salah satu tokoh yang berjasa besar dalam penghapusan perbudakan di Amerika Serikat adalah Abraham Lincoln.
Jauh sebelum dipilih menjadi Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln memang kerap menyuarakan sikap untuk menentang praktik perbudakan.
Baca juga: Sejarah Mulainya Perbudakan di Amerika Serikat
Pada 1830-an, beberapa negara bagian Amerika Serikat masih konsisten untuk mempertahankan perbudakan.
Di negara-negara bagian di daerah selatan misalnya, hak-hak budak berkulit hitam yang sudah terbatas semakin dibatasi.
Abraham Lincoln, yang memulai kariernya sebagai pengacara, kemudian ikut mencalonkan diri sebagai wakil rakyat.
Akhir tahun 1847, Lincoln mulai menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat dengan mengikuti kongres.
Kala itu, peserta kongres terbagi menjadi dua kubu, yaitu kubu yang mendukung perbudakan dan kubu yang menentang perbudakan.
Di kongres tersebut, Lincoln harus berhadapan dengan Stephen A Douglas, wakil negara-negara selatan yang mendukung perbudakan.
Pertarungan antara keduanya berakhir saat Lincoln kalah pada saat pemilihan anggota senat, karena sebagian penduduk utara masih mendukung perbudakan.
Kendati demikian, Lincoln tidak berhenti untuk berbicara di depan masyarakat dan mematahkan keterangan Douglas yang mengajukan undang-undang perbudakan.