Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Rakyat Malaka Menghadapi Portugis

Kompas.com - 04/06/2021, 14:35 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Malaka jatuh ke tangan Portugis

Meski berhasil dipukul mundur, keinginan Portugis untuk menguasai Malaka belum padam.

Pada 1511, Alfonso menghimpun satu armada dengan 19 kapal berkekuatan 800 orang yang terdiri atas pelayar dan serdadu untuk menyerbu Malaka.

Serangan Portugis sempat mendapatkan perlawanan keras dari rakyat dan gerilyawan Malaka.

Namun pada akhirnya, Malaka berhasil ditaklukkan Portugis pada 10 Agustus 1511 dan Alfonso diangkat sebagai penguasanya.

Sementara itu, Sultan Mahmud Syah sebagai raja terakhir Kerajaan Malaka terpaksa menyingkir ke Pulau Bintan.

Dengan jatuhnya Malaka, para pedagang Indonesia terancam oleh monopoli yang diterapkan Portugis di pelabuhan tersebut.

Oleh karena itu, Sultan Mahmud Syah tidak berhenti untuk berjuang mengusir Portugis dari Malaka.

Ia bahkan meminta bantuan kepada Kesultanan Islam yang ada di Pulau Jawa.

Ketika Portugis menduduki Malaka, kegiatan pedagang muslim kemudian beralih ke Aceh Darussalam.

Baca juga: Penjelajahan Samudra oleh Portugis: Latar Belakang dan Kronologi

Perlawanan Demak mengusir Portugis di Malaka

Bantuan dari Kesultanan Demak bergerak menuju Selat Malaka pada 1513.

Serbuan yang dipimpin oleh Pati Unus ini membawa 100 kapal yang berisi 5000 tentara.

Sayangnya, keberanian Pati Unus belum mampu menggoyahkan kekuasaan Portugis di Malaka.

Pada 1521, Demak kembali melancarkan serangan untuk membantu merebut Malaka.

Serangan kedua yang kembali dipimpin Pati Unus ini juga belum berhasil mengusir Portugis.

Pati Unus yang saat itu menjadi sultan Demak tewas dalam pertempuran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com