Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organisasi-organisasi Pergerakan Nasional

Kompas.com - 25/05/2021, 14:50 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pergerakan nasional terjadi sejak 1908 sampai 1945. 

Pada 1908 dapat dijadikan sebagai sebuah awal pergerakan nasional karena pada masa itu perjuangan yang dilakukan rakyat masuk ke dalam kategori visi nasional.

Pergerakan yang dilakukan untuk melawan penjajah sebelumnya masih bersifat kedaerahan.

Sampai akhirnya pada 1908 lahir organisasi modern dengan cita-cita nasional.

Adapun organsisasi-organisasi pergerakan nasional, yaitu:

Baca juga: Kegagalan Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin

Budi Utomo

Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang dicetus di Indonesia oleh dr. Wahidin Soedirohosodo.

Wahidin berkeliling ke Pulau Jawa untuk melakukan sosialisasi terkait pentingnya pendidikan.

Selain itu, juga terdapat dana pendidikan untuk membantu para kaum terpelajar yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya.

Dana ini disebut Studie Fond atau Dana Pelajar.

Pada 1907, Wahidin bertemu dengan Soetomo saat tengah berkampanye.

Kampanye yang dikumandangkan Wahidin ternyata sesuai dengan pemikiran Sutomo dan para pelajar STOVIA (Sekolah Kedokteran di Batavia) lain.

Keduanya kemudian membentuk organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908. 

Budi Utomo menjadi organisasi pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia dan beranggotakan mahasiswa STOVIA atau Sekolah Kedokteran Batavia.

Berdirinya Budi Utomo menjadi awal kebangkitan nasional atau pergerakan nasional, sehingga ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional. 

Baca juga: Awal Mula dan Cita-Cita Berdirinya Budi Utomo

Sarekat Islam

Sarekat Islam didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo pada 1905.

Awalnya organisasi ini bernama Sarekat Dagang Islam, kemudian diubah menjadi Sarekat Islam.

Pada 1912, HOS Cokroaminoto ditunjuk untuk menjadi ketua dari Sarekat Islam.

Tujuan dari SI sendiri adalah untuk melindungi pengusaha lokal agar dapat bersaing dengan pengusaha non lokal dalam perdagangan batik.

Seiring berjalannya waktu, Sarekat Islam menjadi besar karena semua orang boleh bergabung jika beragama Islam.

Namun, pada 1921, SI terpecah menjadi dua kubu, yaitu SI Putih dan SI Merah.

Setelah SI mengalami perkembangan pesat, organisasi ini mulai disusupi dengan paham sosialisme revolusioner.

Paham ini disebarkan oleh H.J.F.M Sneevliet yang mendirikan ISDV (Indische Sociaal-Democratische Vereeniging) pada 1914.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com