Kemudian pada 1925 namanya berganti menjadi Perhimpunan Indonesia.
Istilah Indonesia sendiri dipakai untuk menunjukkan identitas diri bangsa dan negara serta menggantikan kata Hindia Belanda.
Tokoh yang tergabung dalam PI adalah Mohammad Hatta, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.
Perhimpunan Indonesia berjuang dengan kekuatan sendiri tanpa meminta kepada pemerintah kolonial Belanda.
Organisasi ini melahirkan majalah dengan nama Hindia Poetra yang berganti menjadi Indonesia Merdeka.
Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Cirebon
ISDV berdiri pada 9 Mei 1914 oleh Henk Sneevliet, anggota Partai Buruh Sosial Demokrat Belanda.
Organisasi ini menganut paham marxisme.
Benih-benih marxisme datang dari luar negeri dan mulai ditanamkan di Indonesia pada masa sebelum Perang Dunia I.
Paham ini kemudian dibawa oleh Henk ke Indonesia.
Tujuan ISDV sendiri adalah:
ISDV ini merupakan cikal bakal terbentuknya Partai Komunis Indonesia, pada Desember 1920, diketuai oleh Semaun.
Pada 13 November 1926, PKI melakukan pemberontakan di Jawa dan Sumatera, namun dikalahkan oleh kolonial Belanda.
Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Cirebon
Partai Nasional Indonesia (PNI) merupakan perkumpulan yang dibentuk oleh Soekarno pada 4 Juli 1927.
PNI sendiri bergerak dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.
Setelah Kongres 1928 di Surabaya, anggota PNI ini semakin meningkat sehingga mengkhawatiran pemerintah kolonial.
Akhirnya, pada 29 Desember 1929, empat tokoh PNI, yaitu Soekarno, Gatot Mangkoeprodjo, Maskoen, dan Soepriadinata ditangkap dan dihukum oleh pengadilan Bandung.
Penangkapan para pemimpin PNI ini memberikan pukulan keras terhadap PNI sendiri.
Pada Kongres Luar Biasa ke-2 di Jakarta, 25 April 1931, diambil keputusan untuk membubarkan PNI karena keadaan.
Referensi: