Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organisasi-organisasi Pergerakan Nasional

Kompas.com - 25/05/2021, 14:50 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

ISDV berusaha menyebarkan pengaruhnya, tetapi karena paham yang mereka anut tidak berakar di Indonesia, akhirnya penyebaran ini kurang berhasil.

Guna mengatasi hal ini, mereka menggunakan taktik infiltrasi atau dikenal sebagai blok di dalam.

Mereka menyusup ke tubuh SI dengan tujuan yang sama, yaitu membela rakyat kecil dan menentang kapitalisme dengan cara yang beda.

Usaha mereka ini rupanya membuahkan hasil.

Mereka berhasil memengaruhi tokoh-tokoh muda SI, seperti Semaun, Darsono, Tan Malaka, dan Alimin Prawirodirdjo.

Pengaruh inilah yang kemudian menyebabkan SI pecah menjadi dua kubu. 

SI Putih dipimpin HOS Cokroaminoto, berpusat di Yogyakarta, sedangkan SI Merah dipimpin Semaun, berpusat di Semarang. 

Pada 1923, nama Sarekat Islam diubah menjadi Partai Sarekat Islam.

Perubahan ini didasari dengan adanya disiplin partai yang melarang keanggotaan rangkap.

Pada 1929, nama PSI berubah menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) karena tujuan perjuangan adalah mencapai kemerdekaan nasional.

Baca juga: Awal Mula dan Cita-Cita Berdirinya Indische Partij

Indische Partij

Indische Partij merupakan partai politik pertama di Hindia Belanda yang berdiri pada 25 Desember 1912. 

Para pendiri Indische Partij ini disebut sebagai Tiga Serangkai, yaitu E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), RM Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) dan Tjipto Mangunkusumo.

Dibentuknya Indische Partij ini bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang Indonesia dan Bumiputera.

Organisasi ini memberi kritik kepada pemerintah kolonial Belanda melalui tulisan-tulisan yang dibuat oleh para tokoh tiga serangkai.

Suwardi menulis Als ik een Nederlander was (Seandainya aku seorang Belanda), Cipto menulis Kracht of Vrees? yang berisi sarkasme.

Kedua tulisan ini kemudian didukung oleh Douwes Dekker. 

Douwes mengkritik dalam tulisan bertajuk Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat (Pahlawan kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat).

Akibatnya, ketiga tokoh ini ditangkap dan diasingkan ke Belanda. 

Semenjak kepergian mereka, kegiatan Indische Partij mengalami penurunan. Akhirnya, nama Indische Partij pun berubah menjadi Partai Insulinde.

Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Pemerintahan Abbasiyah dari Damaskus ke Baghdad 

Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia didirikan Belanda pada 1908.

Awalnya organisasi ini bernama Indische Vereeniging oleh Soetan Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto.

Semenjak tahun 1923, PI sudah aktif berjuang untuk memelopori dari jauh perjuangan kemerdekaan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com