Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Samudera Pasai: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Kompas.com - 21/04/2021, 16:35 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Setelah Marah Silu wafat, digantikan oleh putranya bernama Sultan Muhammad yang bergelar Malik Al Tahir (1297-1326).

Baca juga: Perkembangan Kerajaan Samudera Pasai

Masa kejayaan

Kerajaan Samudra Pasai mengalami perkembangan perekonomian yang cukup pesat akibat dari kondisi memiliki peranan sebagai bandar transit. Letaknya sangat strategis di Selat Malaka yang dilintasi para pedagang dari berbagai penjuru dunia.

Masa kejayaan Kerajaan Samudera Pasai berlangsung saat dipimpin oleh Mahmud Malik Az Zahir.

Sultan Mahmud Malik Az Zahir adalah raja ketiga Samudera Pasai yang memerintah dari tahun 1326-1345.

Ia meneruskan mempimpin setelah Marah Silu atau Sultan Malik Al Saleh (raja pertama) dan Sultan Muhammad Malik Az Zahir atau Sultan Malik al Tahir I (raja kedua).

Pada masa kepemimpinannya Kerajaan Samudera Pasai mengalami perkembangan pesat dan terus menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan Islam di India maupun Arab.

Puncak kejayaan Kerajaan Samudera Pasai juga ditandai dengan aktivitas perdagangan yang sudah maju, ramai, dan menggunakan koin emas sebagai alat pembayaran.

Koin emas yang disebut dirham ini pertama kali diperkenalkan oleh Sultan Muhammad Malik Az Zahir, ayah Mahmud Malik Az Zahir, dan kemudian digunakan secara resmi di kerajaan.

Pada masa kejayaannya, Samudera Pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan nusantara.

Samudera Pasai memiliki banyak bandar yang dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab, dan Persia.

Kerajaan ini juga dikenal sebagai penghasil rempah-rempah terkemuka di dunia dengan lada sebagai komoditas andalannya.

Tidak hanya itu, Samudera Pasai juga menjadi produsen sutra, kapur barus, dan emas.

Di samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat perkembangan agama Islam.

Latar belakang Kerajaan Samudra Pasai dijuluki Serambi Mekkah disebabkan oleh diterapkannya aturan-aturan hukum Islam sehingga memiliki kesamaan dengan masyarakat Arab.

Menurut Ibnu Batutah, Sultan Samudera Pasai disebut sebagai sosok yang menjunjung tinggi agama dan berhasil mengislamkan penduduk di daerah-daerah sekitarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com