Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerajaan Samudera Pasai: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Samudera Pasai terletak di pesisir utara Sumatera, lebih tepatnya di Kota Lhokseumawe, Aceh.

Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Nazimuddin al-Kamil, seorang laksamana dari Mesir.

Nazimuddin kemudian mengangkat Marah Silu sebagai pemimpin pertama Samudera Pasai dengan gelar Sultan Malik Al-Saleh.

Kendati demikian, Marah Silu yang diakui sebagai pendiri dan pemimpin pertama Samudera Pasai.

Sementara raja atau sultan yang berhasil membawa Samudera Pasai pada puncak kejayaan yaitu Sultan Mahmud Malik Az Zahir, yang berkuasa dari tahun 1326-1345.

Bukti keberadaan Kerajaan Samudera Pasai dapat ditemukan dari catatan Marcopolo dan catatan Ibnu Battutah.

Kerajaan Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan karena letaknya strategis di dekat Selat Malaka.

Di abad ke-13, Selat Malaka merupakan jalur perdagangan internasional yang dilalui pedagang dari Jazirah Arab, India, dan China.

Sejarah

Dari catatan Ibnu Battutah, dapat dipastikan bahwa Kerajaan Samudera Pasai berdiri lebih awal dibandingkan dinasti Usmani di Turki, kira-kira pada tahun 1297.

Perkiraan tersebut dikuatkan dengan catatan Marcopolo, seorang saudagar dari Venesia, Italia, yang singgah di Samudera Pasai pada 1292.

Marcopolo menerangkan bahwa telah melihat keberadaan kerajaan Islam yang berkembang pada waktu itu, yakni Samudera Pasai dengan ibukota Pasai.

Selain dua catatan tersebut, sejarah Kerajaan Samudera Pasai juga dapat dilacak dari Hikayat Raja Pasai.

Kerajaan Samudera Pasai merupakan gabungan dari dua kerajaan, yakni Samudera dan Pasai.

Penggabungan tersebut dilakukan oleh Marah Silu, raja pertama dengan gelar Sultan Malik Al-Saleh yang memimpin dari tahun 1285-1297.

Setelah Marah Silu wafat, digantikan oleh putranya bernama Sultan Muhammad yang bergelar Malik Al Tahir (1297-1326).

Masa kejayaan

Kerajaan Samudra Pasai mengalami perkembangan perekonomian yang cukup pesat akibat dari kondisi memiliki peranan sebagai bandar transit. Letaknya sangat strategis di Selat Malaka yang dilintasi para pedagang dari berbagai penjuru dunia.

Masa kejayaan Kerajaan Samudera Pasai berlangsung saat dipimpin oleh Mahmud Malik Az Zahir.

Sultan Mahmud Malik Az Zahir adalah raja ketiga Samudera Pasai yang memerintah dari tahun 1326-1345.

Ia meneruskan mempimpin setelah Marah Silu atau Sultan Malik Al Saleh (raja pertama) dan Sultan Muhammad Malik Az Zahir atau Sultan Malik al Tahir I (raja kedua).

Pada masa kepemimpinannya Kerajaan Samudera Pasai mengalami perkembangan pesat dan terus menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan Islam di India maupun Arab.

Puncak kejayaan Kerajaan Samudera Pasai juga ditandai dengan aktivitas perdagangan yang sudah maju, ramai, dan menggunakan koin emas sebagai alat pembayaran.

Koin emas yang disebut dirham ini pertama kali diperkenalkan oleh Sultan Muhammad Malik Az Zahir, ayah Mahmud Malik Az Zahir, dan kemudian digunakan secara resmi di kerajaan.

Pada masa kejayaannya, Samudera Pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan nusantara.

Samudera Pasai memiliki banyak bandar yang dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab, dan Persia.

Kerajaan ini juga dikenal sebagai penghasil rempah-rempah terkemuka di dunia dengan lada sebagai komoditas andalannya.

Tidak hanya itu, Samudera Pasai juga menjadi produsen sutra, kapur barus, dan emas.

Di samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat perkembangan agama Islam.

Latar belakang Kerajaan Samudra Pasai dijuluki Serambi Mekkah disebabkan oleh diterapkannya aturan-aturan hukum Islam sehingga memiliki kesamaan dengan masyarakat Arab.

Menurut Ibnu Batutah, Sultan Samudera Pasai disebut sebagai sosok yang menjunjung tinggi agama dan berhasil mengislamkan penduduk di daerah-daerah sekitarnya.

Masa kejayaan Samudera Pasai juga dipengaruhi oleh lemahnya pengaruh Kerajaan Sriwijaya.

Kemunduran

Seiring perkembangan zaman, Samudera Pasai mengalami kemunduran.

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai.

  • Menjadi sasaran Kerajaan Majapahit yang berambisi menyatukan nusantara.
  • Munculnya pusat politik dan perdagangan baru di Malaka yang letaknya lebih strategis.
  • Lahirnya Kerajaan Aceh Darussalam, yang kemudian mengambil alih penyebaran agama Islam.

Peninggalan

  • Makam-makam bertuliskan nama raja-raja Samudera Pasai
  • Koin berbahan emas yang menjadi alat pembayaran pada zamannya
  • Lonceng Cakra Donya
  • Hikayat Raja-raja Pasai

Referensi:

  • Amarseto, Binuko. (2017). Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Relasi Inti Media.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/21/163539479/kerajaan-samudera-pasai-sejarah-masa-kejayaan-dan-peninggalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke